-->

Menggali Pengaruh Insomnia pada Kesehatan Mental Remaja: Temuan Terbaru dari Penelitian Ilmiah

PENULIS

MEVI A. SNAE

MAHASISWA STIKES NUSANTARA KUPANG

Insomnia, atau kesulitan tidur, adalah masalah kesehatan mental yang umum terjadi pada remaja. Dalam beberapa kasus, insomnia dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik remaja secara signifikan. Penelitian ilmiah terbaru menunjukkan bahwa insomnia dapat memicu masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan stres pada remaja.

Insomnia dapat menyebabkan semangat menjadi menurun diakibatkan karena melaksanakan kesibukan sehari hari sehingga dampaknya yaitu dapat menurunkan kualitas hidup remaja. Di era sekarang ini banyak sekali remaja yang terkena insomnia di karena mereka bermain sosial media sampai lupa waktu. Remaja kurang bisa memanajemen waktu dalam menggunakan sosial media dengan baik. Di masa perkembangan ilmu ketrampilan, informasi dan teknologi yang meningkat sangat cepat, tanpa terkecuali remaja terlepas dari pemakaian media social.

Terdapat beberapa indikasi dan gejala insomnia yaitu 

  • Mendapatkan mimpi buruk, terbangun tiba-tiba di malam hari, kesulitan untuk tidur, merasa gelisa pada saat tidur, jadwal tidur berantakan, ketidak puasan dengan tidur. 
  • Penderita penyakit insomnia sangat sulit merasakan mengantuk, maka dari itu tiap orang harus menentukan ukuran tidur yang normal. 

Gejala penyebab insomnia yang paling umum, yaitu sulit merasakan mengantuk, sering terbangun pada saat malam hari, sering merasakan capek, emosional yang tidak stabil, suasana hati cepat berubah, sering merasa tidak segar setelah bangun tidur, butuh waktu lama agar bisa terlelap, sulit untuk berkonsentrasi, dan sering merasa lelah disiang hari.

Faktor Penyebab Insomnia Pada Kehidupan Remaja Insomnia biasanya disebabkan oleh banyak hal antara lain yaitu ritme sirkadian, hormon, penyakit (kerusakan otak, stroke, asma dll), gangguan mood (gangguan bipolar, kecemasan, depresi ), media atau elektronik di kamar tidur, obat-obatan, faktor lain (parasit, kehamilan, genetik, stres). 

Insomnia juga bisa disebabkan karena sering menggunakan sosial media sampai lupa waktu. Seringnya menggunakan sosial media memiliki dampak yang dapat menimbulkan efek negatif dan positif bagi kesehatan dan kesehatan mental. Kurang mampunya remaja dalam memanajemen waktu saat bermain sosial media dengan baik dan benar. 

Faktor penyebab insomnia pada remaja dapat disebabkan oleh beberapa macam adalah pola tidur yang buruk, penggunaan media elektronik, stres diakibatkan kehidupan di sekolah yang membuat konsentrasi menjadi aktif pada saat malam hari. Depresi dan kecemasan, hal tersebut dapat di sebabkan karena terjadinya keseimbangan kimia yang ada pada otak atau kekhawatiran yang disertai depresi.

Penelitian lain menunjukkan bahwa konsumsi kopi dapat memengaruhi kualitas tidur pada remaja. Remaja yang mengonsumsi kopi secara teratur cenderung mengalami kesulitan tidur dan insomnia. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk membatasi konsumsi kopi dan minuman berkafein lainnya.

Insomnia juga dapat memengaruhi kinerja akademik dan sosial remaja. Remaja yang mengalami insomnia cenderung mengalami kesulitan berkonsentrasi dan memperoleh nilai yang buruk di sekolah. Selain itu, insomnia juga dapat memengaruhi hubungan sosial remaja dengan teman-teman dan keluarga.

Untuk mengatasi insomnia pada remaja, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama, remaja harus memperbaiki kebiasaan tidur mereka dengan tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari. Kedua, remaja harus membatasi konsumsi kopi dan minuman berkafein lainnya. Ketiga, remaja dapat mencoba teknik relaksasi seperti meditasi dan yoga untuk membantu mereka tidur lebih nyenyak.

Penelitian yang dilakukan oleh para ahli kesehatan menunjukkan bahwa aroma terapi lavender dapat membantu mengatasi insomnia pada remaja. Dalam penelitian ini, remaja yang diberikan aroma terapi lavender melaporkan tidur lebih nyenyak dan merasa lebih segar di pagi hari. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa kecanduan internet dan penggunaan media sosial yang berlebihan dapat memicu insomnia pada remaja.

Dalam kesimpulannya, insomnia dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik remaja secara signifikan. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk memperbaiki kebiasaan tidur mereka dan mencari bantuan medis jika mereka mengalami kesulitan tidur yang berkelanjutan. Dengan memperbaiki kebiasaan tidur mereka, remaja dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik mereka serta meningkatkan kinerja akademik dan sosial mereka.

Insomnia bagi remaja dapat membuat dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Misalnya Depresi, hal tersebut di sebabkan karena terjadinya kekhawatiran. Dalam menyikapi hal tersebut kita dalam melakukan kegiatan positif hindari fikiran yang membuat kita terganggu. Contoh kegiatan positif yaitu dengan tidur maximal jam 10 malam, melakukan olahraga, beri alarm pada diri sendiri untuk tidak tergantung pada media social, membuat kerajinan dan lain sebagainya.

LihatTutupKomentar

Total Pageviews