|
PENULIS |
MARLINDA LESTARI EGE MAHASISWA STIKES
NUSANTARA KUPANG |
Gangguan mental pada lansia adalah masalah kesehatan yang menyebabkan perubahan emosi, pikiran, dan perilaku pada orang lanjut usia. Kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan lansia untuk berfungsi sebagaimana mestinya dalam keluarga, urusan pekerjaan, dan kegiatan sosial
Peran perawat jiwa lansia : Perawat yang bekerja dengan lansia yang memiliki gangguan kejiwaan harus menggabungkan keterampilan keterampilan jiwa dengan pengetahuan gangguan fisiologis, proses penuaan yang normal, dan sosiokultural pada lansia dan keluarganya. Sebagai pemberi pelayanan perawatan primer, perawat jiwa lansia harus memahami perubahan perilaku dan kognitif pada perawatan pasien. Perawat jiwa lansia harus memiliki pengetahuan tentang efek pengobatan psikiatrik pada lansia. Mereka dapat memimpin macam-macam kelompok seperti orientasi, remotivasi, kehilangan dan sosialisasi kelompok.
Tanda-tanda gangguan
- Perawat jiwa lansia harus memahami bahwa gangguan mental pada lansia seperti gangguan bipolar, kecemasan, dan skizofrenia kemungkinan besar dipengaruhi oleh adanya kelainan fungsi dan senyawa kimia di otak, serta kombinasi genetik tertentu
- Perawat jiwa lansia harus memiliki pengetahuan tentang efek pengobatan psikiatrik pada lansia dan dapat memimpin macam-macam kelompok seperti orientasi, remotivasi, kehilangan, dan kelompok sosialisasi
- Tanda-tanda gangguan mood pada lansia seperti depresi meliputi perasaan sedih yang berlangsung lebih dari 2 minggu, menarik diri, kehilangan minat terhadap hal yang dulu diminati, rasa lelah, kehilangan energi, dan gangguan tidur
- Tanda-tanda gangguan kecemasan pada lansia tidak berbeda jauh dengan orang dewasa maupun remaja, perasaan meliputi cemas yang berlebihan, sulit konsentrasi, mudah lelah, dan gangguan tidur
Diagnosa
- Melakukan tes kesehatan untuk mendiagnosis gangguan mental pada lansia
- Menegakkan diagnosa dan merencanakan pengobatan sesuai dengan kondisi pasien
- Memberikan bantuan asuhan jiwa jiwa pada pasien dengan gangguan mood, seperti depresi, gangguan bipolar, dan skizofrenia
- Melakukan latihan untuk meningkatkan perawatan diri pasien, terutama pada pasien dengan penurunan perawatan diri
- Memberikan dukungan emosional dan psikologis pada pasien dan keluarga pasien
Peran Perawat Jiwa dalam Menangani Pasien dengan Gangguan Mood pada Lansia
Gangguan mood pada lansia merupakan masalah kesehatan mental yang sering terjadi. Gangguan mood ini dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia dan dapat memperburuk kondisi kesehatan fisiknya. Oleh karena itu, peran perawat jiwa sangat penting dalam menangani pasien dengan gangguan mood pada lansia. Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai peran perawat jiwa dalam menangani pasien dengan gangguan mood pada lansia berdasarkan sumber ilmiah.
Peran Perawat Jiwa dalam Menangani Pasien dengan Gangguan Mood pada Lansia
Perawat jiwa memiliki peran yang sangat penting dalam menangani pasien dengan gangguan mood pada lansia. Beberapa peran perawat jiwa dalam menangani pasien dengan gangguan mood pada lansia antara lain:
1. Melakukan Penilaian Kesehatan Mental
Perawat jiwa harus melakukan penilaian kesehatan mental pada pasien dengan gangguan mood pada lansia. Penilaian ini meliputi pengkajian terhadap gejala-gejala yang dialami pasien, seperti perubahan suasana hati, kecemasan, dan perubahan perilaku. Dengan melakukan penilaian kesehatan mental, perawat jiwa dapat mengetahui kondisi pasien dan memberikan intervensi yang tepat.
2. Memberikan Intervensi Psikososial
Perawat jiwa harus memberikan intervensi psikososial pada pasien dengan gangguan mood pada lansia. Intervensi psikososial ini meliputi terapi perilaku kognitif, terapi keluarga, dan terapi aktivitas. Dengan memberikan intervensi psikososial, perawat jiwa dapat membantu pasien mengatasi masalah kesehatan mentalnya.
3. Memberikan Dukungan Emosional
Perawat jiwa harus memberikan dukungan emosional pada pasien dengan gangguan mood pada lansia. Dukungan emosional ini meliputi memberikan perhatian, empati, dan dorongan pada pasien. Dengan memberikan dukungan emosional, perawat jiwa dapat membantu pasien merasa lebih baik dan meningkatkan kualitas hidupnya.
4. Memberikan Edukasi Kesehatan
Perawat jiwa harus memberikan edukasi kesehatan pada pasien dengan gangguan mood pada lansia. Edukasi kesehatan ini meliputi memberikan informasi mengenai penyakit, pengobatan, dan cara mengatasi masalah kesehatan mental. Dengan memberikan edukasi kesehatan, perawat jiwa dapat membantu pasien memahami kondisinya dan meningkatkan kemandirian pasien dalam mengatasi masalah kesehatan mentalnya.
Gangguan mood pada lansia merupakan masalah kesehatan mental yang sering terjadi. Peran perawat jiwa sangat penting dalam menangani pasien dengan gangguan mood pada lansia. Beberapa peran perawat jiwa dalam menangani pasien dengan gangguan mood pada lansia antara lain melakukan penilaian kesehatan mental, memberikan intervensi psikososial, memberikan dukungan emosional, dan memberikan edukasi kesehatan. Dengan melakukan peran-peran tersebut, perawat jiwa dapat membantu pasien mengatasi masalah kesehatan mentalnya dan meningkatkan kualitas hidupnya.

