|
PENULIS |
QOUTHONIE
ARYA PUTRI |
|
MAHASISWA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NUSANTARA KUPANG |
Manipulasi adalah tindakan mempengaruhi atau mengendalikan orang atau situasi dengan cara yang tidak jujur atau adil. Dalam sebuah hubungan, kepercayaan dan saling menghargai adalah kunci utama untuk menjaga keharmonisan. Namun, terkadang ada pasangan yang suka memanipulasi dan mengendalikan pasangannya.
Pasangan yang manipulatif dapat merusak hubungan dan menyebabkan pasangan merasa tidak nyaman dan tidak bahagia. Dalam konteks hubungan interpersonal, manipulasi dapat merusak kesehatan mental dan emosional seseorang. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda pasangan yang suka manipulatif.
Pasangan yang manipulatif bisa menjadi masalah besar dalam suatu hubungan. Manipulasi dapat mengikis kepercayaan, menurunkan harga diri, dan bahkan menyebabkan masalah psikologis. Itulah mengapa penting untuk mengenali tanda-tanda pasangan yang manipulatif dan menghadapinya
Menurut penelitian terdahulu, pasangan yang manipulatif cenderung memiliki karakteristik seperti keinginan untuk mengontrol, kecenderungan untuk menyalahkan orang lain, dan kurangnya empati. Mereka juga cenderung menggunakan teknik manipulatif seperti manipulasi informasi, ancaman atau bahkan kekerasan.
Untuk menemukan pasangan yang manipulatif, perhatikan tanda-tanda seperti:
- Pasangan selalu ingin mengontrol segala hal dalam hubungan.
- Pasangan sering menyalahkan orang lain atas masalah yang terjadi.
- Pasangan tidak pernah mengakui kesalahan atau kekurangan dirinya.
- Pasangan sering menggunakan kata-kata yang menakutkan atau mengancam.
- Pasangan sering mengkritik atau menghina Anda.
Selain itu Adapun juga Ciri-ciri Pasangan yang Manipulatif seperti :
1. Sering Berbohong
Pasangan yang manipulatif seringkali berbohong dan menyembunyikan hal-hal dari pasangannya. Mereka juga dapat memutarbalikkan fakta dan membuat pasangan merasa bersalah.
2. Gaslighting
Gaslighting adalah taktik manipulatif yang digunakan untuk membuat pasangan meragukan kenyataan dan kewarasannya. Pasangan yang manipulatif dapat mengatakan hal-hal yang tidak benar dan membuat pasangan merasa tidak yakin dengan dirinya sendiri.
3. Pasif-Agresif
Pasangan yang manipulatif seringkali menggunakan taktik pasif-agresif untuk mengendalikan pasangannya. Mereka dapat menghindari konflik dan tidak mengungkapkan perasaan mereka secara jujur, tetapi sebaliknya mereka akan membalas dendam secara tidak langsung.
4. Silent Treatment
Pasangan yang manipulatif dapat memberikan perlakuan dingin dan tidak berbicara dengan pasangannya sebagai bentuk hukuman. Mereka dapat mengabaikan pasangan mereka dan membuat pasangan merasa tidak dihargai.
Jika Anda memperhatikan tanda-tanda ini, kemungkinan pasangan Anda mencoba memanipulasi Anda. Tapi jangan panik. Ada beberapa cara untuk mengatasi masalah ini.
- Bicaralah dengan pasangan Anda terlebih dahulu. Jelaskan bagaimana perasaan Anda dan bagaimana perilaku pasangan Anda memengaruhi perasaan Anda.
- Cobalah untuk berbicara dengan tenang dan jangan menyalahkan pasangan Anda.
- Beri pasangan Anda kesempatan untuk menjelaskan dirinya sendiri dan dengarkan baik-baik.
- Tetap setia pada prinsip Anda. Jangan biarkan pasangan mengendalikan Anda atau membuat Anda merasa tidak berharga.
- Jangan takut untuk mengatakan tidak jika Anda merasa tidak nyaman dengan permintaan pasangan Anda.
- Mencari dukungan dari orang lain. Bicaralah dengan teman atau keluarga Anda tentang masalah Anda. Mereka dapat memberi Anda dukungan dan saran yang Anda butuhkan.
- jika masalah berlanjut, Anda harus mencari bantuan profesional. Terapis dapat membantu Anda dan pasangan menyelesaikan masalah dan memperbaiki hubungan.
Terakhir, mengidentifikasi pasangan yang manipulatif dapat membantu Anda mengatasi masalah hubungan. Jangan takut untuk berbicara dengan pasangan Anda dan mencari dukungan dari orang lain. Jika masalah berlanjut, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional. Ingatlah bahwa Anda memiliki hak untuk merasa aman dan bahagia dalam hubungan Anda.
SEMANGAT !!
|
PENULIS |
QOUTHONIE
ARYA PUTRI |
|
MAHASISWA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NUSANTARA KUPANG |

