-->

Mengenal Bahaya Begadang dan Dampaknya pada Kesehatan Mental

PENULIS

Zaquelino Ximenes Belo

MAHASISWA STIKES NUSANTARA KUPANG

Tahukah Anda bahwa begadang bisa berbahaya bagi kesehatan mental Anda? 

Begadang atau kurang tidur telah terbukti dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan mental seseorang. Beberapa riset menunjukkan bahwa orang yang sering begadang akan lebih rentan mengalami gangguan fungsi otak dan gangguan tidur berupa insomnia. Dalam jangka panjang, efek begadang tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan mental, seperti depresi dan gangguan cemas. Saat kurang tidur, bagian otak yang bernama amygdala mengalami peningkatan aktivitas hingga 60 persen. Tingginya aktivitas amygdala ini memengaruhi kemampuan otak dalam mengendalikan emosi. Kondisi depresi dapat diperparah dengan kebiasaan kurang tidur, tapi juga mungkin disebabkan karena kurang tidur.

Menurut sumber ilmiah, begadang dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan stres. Menurut para ahli dari Universitas Muhammadiyah Surabaya, begadang dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang dalam jangka panjang. Karena kurang tidur dapat merusak fungsi otak dan memperburuk suasana hati. Selain itu, kurang tidur juga dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan dan depresi.

Selain itu, kebiasaan begadang bisa mempengaruhi emosi seseorang dan membuatnya mudah gugup. Ini karena kurang tidur dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk mengatur emosi dan merespons situasi dengan tepat. Selain itu, kurang tidur juga dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah.

Selain itu, begadang juga dapat memengaruhi kesehatan fisik Anda. Kurang tidur meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Hal ini karena kurang tidur dapat mempengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan dan metabolisme tubuh.

Apa efek kurang tidur pada kesehatan mental?

Kurang tidur dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Ini dapat menyebabkan suasana hati yang rendah, kecemasan, lekas marah, perilaku tidak menentu, dan fungsi dan kinerja kognitif yang buruk seperti pelupa dan membuat kesalahan. Tidur yang buruk telah menunjukkan kaitan dengan depresi, kecemasan, gangguan bipolar, dan kondisi kesehatan mental lainnya. Kurang tidur juga dapat meningkatkan stres, kemarahan, dan memperburuk gejala kondisi kesehatan mental. Studi menunjukkan bahwa orang sehat dapat mengalami peningkatan tingkat kecemasan dan kesusahan setelah kurang tidur. Sepertiga orang dewasa AS melaporkan tidur kurang dari jumlah yang disarankan, dan sekitar 20% hidup dengan penyakit mental. Oleh karena itu, penting untuk memprioritaskan kebersihan tidur yang baik untuk menjaga kesehatan mental yang baik.

Berapa banyak tidur dianggap cukup?

Jumlah tidur yang dibutuhkan untuk kesehatan yang baik bervariasi tergantung pada usia, tetapi kebanyakan orang dewasa membutuhkan antara 7 hingga 8 jam tidur per periode 24 jam agar dapat berfungsi secara optimal. Bayi 4 bulan hingga 12 bulan membutuhkan 12 hingga 16 jam per 24 jam, termasuk tidur siang. Anak usia satu hingga dua tahun membutuhkan 11 hingga 14 jam per 24 jam, termasuk tidur siang. Anak usia tiga hingga lima tahun membutuhkan 10 hingga 13 jam per 24 jam, termasuk tidur siang. Anak usia enam hingga dua belas tahun membutuhkan 9 hingga 12 jam per 24 jam. Anak usia tiga belas hingga delapan belas tahun membutuhkan 8 hingga 10 jam per 24 jam. Penting untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik dengan jadwal yang teratur agar Anda merasa cukup istirahat saat bangun. Jika Anda sering mengalami kesulitan tidur atau masih merasa lelah setelah tidur, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Cara meningkatkan kualitas tidur

Ada beberapa cara untuk meningkatkan kualitas tidur. Salah satu caranya adalah dengan meminimalkan cahaya dan suara di lingkungan tidur, karena faktor tersebut dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas tidur. Menjadi nyaman dan menjaga jadwal tidur yang konsisten juga dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Strategi lain termasuk mendengarkan musik santai, membaca buku, mandi air panas, bermeditasi, bernapas dalam-dalam, dan visualisasi. Olahraga juga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tidur, karena dapat membantu mengatur siklus tidur-bangun. Penting juga untuk memesan tempat tidur hanya untuk tidur dan berhubungan seks, dan untuk menghindari penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur. Dengan menerapkan strategi ini, individu dapat meningkatkan kualitas tidur dan kesehatan secara keseluruhan.

Sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik dengan tidur yang cukup setiap malam. Jika Anda memiliki pekerjaan atau tugas yang harus diselesaikan dalam waktu singkat, cobalah untuk mengatur waktu Anda dengan bijak dan jangan terlalu sering bangun. Selain itu, usahakan untuk menghindari kafein dan alkohol sebelum tidur, karena dapat memengaruhi kualitas tidur Anda.

LihatTutupKomentar

Total Pageviews