|
PENULIS |
VESTI CANDRA BENU |
|
MAHASISWA STIKES
NUSANTARA KUPANG |
|
Bullying merupakan tindakan kekerasan yang dilakukan secara fisik, verbal, atau psikologis yang seringkali terjadi di kalangan remaja. Tindakan ini dapat memberikan dampak yang berkepanjangan pada kesehatan mental remaja. Dampak buruk yang dialami remaja dari perilaku bullying yakni depresi, kecemasan, penurunan harga diri, gangguan makan, dan gangguan perilaku.
Dalam mengatasi dampak bullying terhadap kesehatan mental remaja, perlu dilakukan tindakan preventif dan intervensi yang tepat. Orang tua, guru, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi remaja. Selain itu, remaja yang mengalami bullying perlu diberikan dukungan emosional dan psikologis yang memadai agar mereka dapat pulih dari dampak yang telah mereka alami.
Berdasarkan beberapa sumber, tindakan bullying sangat erat kaitannya dengan kesehatan mental seseorang. Kesehatan mental merupakan cabang ilmu yang mempelajari kesehatan jiwa yang menitikberatkan rohani yang sehat dengan melihat perilaku manusia sebagai satu bentuk psikofisik yang kompleks. Menurut Daradjat, kesehatan mental adalah terbentuknya kesesuaian dan keserasian antara fungsi kejiwaan satu dan lainnya sehingga menciptakan penyesuaian yang imbang antara manusia dengan lingkungannya.
Pelaku bullying tidak mengenal jenis kelamin dan usia. Pelaku bisa seseorang dari sekelompok orang atau orang yang merasa memiliki kekuatan untuk melakukan apapun. Bullying sering terjadi pada anak muda saat mereka mengalami perkembangan emosional, sosial, psikologis dan fisik di usia muda dari masa kanak-kanak hingga dewasa.Bullying ini bahkan bisa terjadi di mana saja. Mulai dari keluarga, dari sekolah hingga lingkungan.
Dampak bullying tidak boleh dianggap remeh. Bullying dapat mempengaruhi kesehatan mental anak muda. Korban bullying merasa tidak aman, lemah, tertekan dan sengsara. Hal ini juga berpengaruh pada aktivitas sehari-hari. Remaja yang menjadi korban bullying bisa kehilangan semangat untuk beraktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk menghentikan tindakan bullying demi menyelamatkan kesehatan mental remaja.
Pengaruh Bullying Terhadap Kesehatan Mental
Bullying akan membuat anak-anak atau remaja merasa tidak nyaman. Bahkan, bullying bisa mempengaruhi kesehatan mental remaja atau anak-anak. Remaja atau anak-anak yang menjadi korban bullying rentan mengalami masalah pada kesehatan fisik maupun mental.
Berikut pengaruh bullying terhadap kesehatan mental :
- Depresi dan Kecemasan
Korban bullying akan merasa terus tertekan hingga mengakibatkan gangguan psikosomatis. Remaja atau anak-anak yang menjadi korban bullying sering mengalami gejala psikosomatis akibat cemas. Contohnya seperti merasa sakit perut dan pusing saat hendak ke sekolah padahal kondisi fisiknya tidak bermasalah.
- Gangguan Tidur
Perilaku bullying juga mempengaruhi pola tidur remaja yang menjadi korban bullying. Mereka akan sulit tidur dan tidur tidak nyenyak. Mereka akan sering terbangun di tengah malam karena mimpi buruk.
- Muncul Perasaan Rendah Diri
Salah satu pengaruh bullying terhadap kesehatan mental ialah anak akan menjadi rendah diri dan merasa dirinya tidak berharga. Tentunya, hal ini dapat mempengaruhi kemampuan sosial emosional remaja hingga dewasa kelak.
- Tidak Bisa Bersosialisasi
Remaja yang mengalami bullying akan tidak percaya diri dan merasa dirinya tidak sepadan dengan teman-temannya. Perasaan rendah diri bisa terbawa hingga dewasa dan dia akan kehilangan kemampuan untuk berteman.
- Mengisolasi Diri
Korban bullying akan menarik diri dari segala kehidupan sosial dan memilih untuk hidup sendiri. Mereka tidak mau menjalin pertemanan dengan orang lain karena takut mengalami bully.
- Memiliki Keinginan Bunuh Diri
Pengaruh bullying terhadap kesehatan mental remaja tidak boleh disepelekan. Remaja yang mengalami bullying bisa mengalami depresi yang tak berujung hingga memiliki keinginan untuk mengakhiri hidup. Anak bisa merasa minder dan tidak berharga sehingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Bagaimana cara mencegah terjadinya Bullying
Perilaku bullying sudah sepantasnya untuk tidak dilakukan. Berikut pencegahan bullying di kalangan remaja :
- Sosialisasi tentang Bullying
Memberikan sosialisasi atau pendidikan kesehatan tentang bahaya tindakan bullying bisa menjadi salah satu pencegahan. Cara ini bisa dilakukan oleh pihak sekolah atau lingkungan tempat tinggal. Adanya hal ini diharapkan sangat berpengaruh terhadap pengetahuan para remaja sehingga mereka tahu dampak buruk dari perilaku bullying. Selain itu, memberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan perilaku bullying diharapkan juga dapat menghindari perilaku bullying pada remaja.
- Komunikasi dalam Keluarga
Peran orang tua dalam mencegah perilaku bullying juga sangat penting. Sebab, sebagian besar faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku bullying dalam komunikasi keluarga adalah gaya asuh yang tidak tepat oleh orang tua. Dalam keluarga, orang tua terkadang menganggap sepele saat kakak mengolok-olok adiknya. Perilaku tersebut bisa berpotensi menjadi bullying bagi anak. Oleh karena itu, komunikasi dengan baik antar anggota keluarga adalah hal yang penting.
- Ciptakan Budaya Anti Bullying pada Remaja di Sekolah
Pihak sekolah bisa memberikan edukasi mengenai bullying melalui kegiatan belajar mengajar di sekolah. Guru perlu memberikan pemahaman kepada murid bahwa bullying ialah perilaku yang tidak patut dan melanggar norma. Selain itu, sekolah juga harus membuat kebijakan atau aturan tentang larangan bullying di sekolah maupun di luar sekolah. Cara ini juga perlu disosialisasikan kepada pihak keluarga murid pelaku bullying dan korban.
- Meningkatkan Harga Diri Anak
Untuk mencegah perilaku bullying, orang tua bisa meningkatkan harga diri anak sehingga ia merasa dirinya berharga.
- Ajarkan Cara Menghadapi Bullying Tepat dan Tegas
Perilaku bullying memang tidak dibenarkan. Untuk dapat mencegah perilaku tersebut, ajarkan anak cara menghadapi bullying dengan tepat dan tegas. Salah satunya bisa dengan mengkonfrontasi, mengajak bicara dan mempertanyakan tindakannya menindas orang lain.
Itulah pengaruh bullying terhadap kesehatan mental remaja. Berbicara kesehatan mental terkadang sebagian orang tua tidak memahaminya. Padahal, kesehatan mental remaja yang mengalami bully sangat perlu diperhatikan. Apabila Anda masih bingung mengenai kesehatan mental anak dan remaja, konsultasikan langsung dengan ahlinya.

