-->

Perbandingan Kadar Leukosit Darah pada Pasien Apendisitis Akut dan Apendisitis Perforasi: Penyebab, Tanda, Gejala, Penanganan, dan Pengobatan

PENULIS

RANDI A. BETMOLO

MAHASISWA STIKES NUSANTARA KUPANG

Apendisitis adalah peradangan pada apendiks, yaitu organ kecil yang terletak di usus besar. Apendiks sendiri tidak memiliki fungsi yang jelas pada tubuh manusia. Apendisitis akut terjadi ketika apendiks menjadi meradang secara tiba-tiba, sedangkan apendisitis perforasi terjadi ketika apendiks pecah dan menyebabkan peradangan pada rongga perut. Kedua jenis apendisitis ini dapat menyebabkan gejala yang serupa, namun perbedaan kadar leukosit darah dapat membantu dalam diagnosis dan penanganannya.

Penyebab:

Apendisitis terjadi ketika apendiks tersumbat oleh tinja atau benda asing lainnya, yang menyebabkan bakteri berkembang biak dan meradang. Apendisitis perforasi dapat terjadi ketika apendiks tidak diobati dengan cepat, sehingga peradangan menyebar ke rongga perut dan menyebabkan pecahnya apendiks.

Tanda dan Gejala:

Tanda dan gejala apendisitis meliputi nyeri perut sebelah kanan bawah, mual, muntah, demam, dan hilangnya nafsu makan. Pada apendisitis perforasi, gejala dapat lebih parah dan meliputi nyeri perut yang lebih hebat, demam yang lebih tinggi, dan munculnya tanda-tanda infeksi pada rongga perut.

Perbandingan Kadar Leukosit Darah:

Kadar leukosit darah dapat membantu dalam diagnosis dan penanganan apendisitis. Pada apendisitis akut, kadar leukosit darah biasanya meningkat, namun pada apendisitis perforasi, kadar leukosit darah dapat meningkat secara signifikan. Hal ini disebabkan oleh pecahnya apendiks dan penyebaran peradangan ke rongga perut, yang menyebabkan peningkatan jumlah sel darah putih dalam darah.

Penanganan dan Pengobatan:

Penanganan dan pengobatan apendisitis meliputi pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi, dan pembedahan untuk mengangkat apendiks. Pembedahan dapat dilakukan secara terbuka atau laparoskopik, tergantung pada kondisi pasien. Pembedahan harus dilakukan secepat mungkin pada apendisitis perforasi untuk mencegah penyebaran infeksi ke rongga perut.

Kesimpulan:

Apendisitis adalah peradangan pada apendiks yang dapat menyebabkan gejala yang serupa pada apendisitis akut dan apendisitis perforasi. Perbedaan kadar leukosit darah dapat membantu dalam diagnosis dan penanganannya. Penanganan dan pengobatan apendisitis meliputi pemberian antibiotik dan pembedahan untuk mengangkat apendiks. Pembedahan harus dilakukan secepat mungkin pada apendisitis perforasi untuk mencegah penyebaran infeksi ke rongga perut.

LihatTutupKomentar

Total Pageviews