-->

Herpes Genitalis pada Kehamilan: Pengertian, Penyebab, Tanda dan Gejala

 

PENULIS

ELVISIANA NDIT

MAHASISWA STIKES NUSANTARA KUPANG

Pengertian Herpes Genitalis

Herpes genitalis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi virus herpes simpleks (HSV). Virus ini dapat menyebar melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi. Setelah terinfeksi, virus herpes simpleks dapat tetap berada dalam tubuh dan mengalami reaktivasi beberapa kali dalam setahun

Penyebab Herpes Genitalis

Herpes genitalis disebabkan oleh infeksi virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2), meskipun dalam beberapa kasus juga dapat disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1). Penularan virus ini terjadi melalui kontak langsung dengan luka atau lepuhan yang terinfeksi pada area kelamin, mulut, atau anus. Virus herpes genitalis dapat menyebar bahkan ketika tidak ada gejala yang terlihat

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terinfeksi herpes genitalis adalah:

  • Aktivitas seksual yang tidak aman, termasuk hubungan seksual tanpa penggunaan kondom.
  • Memiliki banyak pasangan seksual.
  • Riwayat infeksi menular seksual sebelumnya.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah

Tanda dan Gejala Herpes Genitalis

Tanda dan gejala herpes genitalis dapat bervariasi antara individu yang terinfeksi. Beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala sama sekali atau hanya mengalami gejala ringan, sementara yang lain dapat mengalami gejala yang lebih parah. Beberapa tanda dan gejala herpes genitalis meliputi

  • Luka atau lepuhan yang terasa gatal atau nyeri pada area kelamin, mulut, atau anus.
  • Rasa sakit atau sensasi terbakar saat buang air kecil.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di area panggul atau selangkangan.
  • Demam, nyeri tubuh, dan kelelahan.
  • Pada kehamilan, herpes genitalis dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi pada bayi yang baru lahir. Oleh karena itu, penting untuk segera mencari perawatan medis jika mengalami gejala herpes genitalis selama kehamilan.

Penanganan dan Pengobatan Herpes Genitalis

Penanganan dan pengobatan herpes genitalis bertujuan untuk mengurangi gejala, mencegah kekambuhan, dan mengurangi risiko penularan virus kepada pasangan seksual. Pengobatan yang diberikan dapat berbeda tergantung pada tingkat keparahan infeksi dan apakah seseorang sedang hamil atau tidak

Beberapa metode penanganan dan pengobatan herpes genitalis meliputi:

  • Obat antivirus: Dokter dapat meresepkan obat antivirus seperti asiklovir, valasiklovir, atau famsiklovir untuk mengurangi gejala dan menghentikan perkembangan virus. Penggunaan obat antivirus ini biasanya dilakukan dalam jangka waktu tertentu atau sesuai dengan instruksi dokter
  • Perawatan diri: Selain pengobatan medis, perawatan diri juga penting untuk mengurangi gejala dan mencegah penyebaran virus. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain menjaga kebersihan area genital, menghindari hubungan seksual selama periode infeksi aktif, menggunakan kondom saat berhubungan seks, dan menghindari berbagi handuk atau pakaian dengan orang lain
  • Konseling dan dukungan: Mendapatkan dukungan emosional dan informasi yang akurat tentang herpes genitalis dapat membantu mengelola kondisi ini dengan lebih baik. Konseling dan dukungan dari tenaga medis atau kelompok dukungan dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan pemahaman tentang penyakit ini

Kesimpulan

Herpes genitalis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi virus herpes simpleks. Penularan virus ini terjadi melalui kontak langsung dengan luka atau lepuhan yang terinfeksi pada area kelamin, mulut, atau anus. Tanda dan gejala herpes genitalis dapat bervariasi, termasuk luka atau lepuhan yang terasa gatal atau nyeri, rasa sakit saat buang air kecil, dan pembengkakan kelenjar getah bening. 

Penanganan dan pengobatan herpes genitalis meliputi penggunaan obat antivirus, perawatan diri, dan dukungan emosional. Penting untuk segera mencari perawatan medis jika mengalami gejala herpes genitalis selama kehamilan untuk mencegah komplikasi yang dapat membahayakan bayi yang baru lahir.

LihatTutupKomentar

Total Pageviews