|
PENULIS |
YULYANTHI ANTONETA LERO |
|
MAHASISWA STIKES NUSANTARA
KUPANG |
|
Sepanjang hidup, kita mungkin saja mengalami berbagai masa grief dan kehilangan orang terkasih. Berduka atau bersedih dapat disebabkan karena kehilangan seseorang,hubungan, bahkan bisa karena penyalahgunaan zat. Anak-anak bisa bersedih karena perceraian kedua orangtuanya. Seorang istri bisa berduka karena kematian suaminya dan lain sebagainya.
Grief adalah respons alami dan universal terhadap kehilangan orang yang dicintai. Pengalaman duka bukanlah suatu keadaan tetapi sebuah proses. Sebagian besar orang pulih dengan baik dalam waktu satu tahun setelah kehilangan; namun, ketika individu mengalami perpanjangan proses berkabung yang standar, mereka dikatakan mengalami complicated grief atau prolonged grief disorder. Kondisi ini dianggap sebagai hasil dari kegagalan untuk berpindah dari grief akut ke grief terintegrasi
Penyebab Grief dan Kehilangan
Grief dapat terjadi setelah kematian, perceraian, penyakit, atau kehilangan signifikan lainnya. Kehilangan dapat menyebabkan perasaan sedih yang intens, dan terkadang perasaan kaget dan mati rasa, atau bahkan penyangkalan dan kemarahan. Kehilangan juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik seseorang, membuatnya sulit untuk tidur, makan, atau bahkan berpikir dengan jelas
Tanda dan Gejala Grief dan Kehilangan
Grief dapat mempengaruhi individu secara berbeda, tetapi dapat ditunjukkan melalui tanda dan gejala seperti respons kekebalan yang berubah, kesedihan, kemarahan, gangguan tidur, penarikan diri, rasa sakit, panik, dan penderitaan. Grief dapat terlihat dari ketidakmengertian seseorang tentang kematian dan keparahan serta kefinalan kehilangan. Anticipatory grief dapat dialami sebelum kehilangan yang sebenarnya. Jenis berkabung ini memberikan kesempatan bagi pasien dan orang yang dicintainya untuk memulai proses berkabung bersama
Proses Pemulihan yang Sehat
Proses pemulihan dari grief dan kehilangan dapat memakan waktu yang lama, tetapi ada cara-cara sehat untuk mengatasinya. Berikut adalah beberapa tips untuk mengatasi grief dan kehilangan:
- Terima kenyataan kehilangan: Menerima kenyataan kehilangan adalah langkah pertama dalam proses pemulihan. Ini dapat membantu individu untuk memulai proses berkabung dan memulihkan diri.
- Izinkan diri merasakan sakit: Berkabung dapat menyakitkan, tetapi penting untuk mengizinkan diri merasakan sakit dan emosi yang terkait dengan kehilangan. Ini dapat membantu individu untuk memproses perasaan mereka dan memulihkan diri.
- Cari dukungan: Dukungan dari keluarga, teman, atau profesional kesehatan mental dapat membantu individu untuk mengatasi grief dan kehilangan. Terkadang, individu mungkin memerlukan dukungan khusus dari kelompok dukungan berkabung atau terapis.
- Jaga kesehatan fisik: Kehilangan dapat mempengaruhi kesehatan fisik seseorang, tetapi menjaga kesehatan fisik dapat membantu individu untuk memulihkan diri. Ini termasuk makan makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan tidur yang cukup.
- Temukan cara untuk mengenang orang yang dicintai: Mengenang orang yang dicintai dapat membantu individu untuk memproses kehilangan mereka dan memulihkan diri. Ini dapat dilakukan dengan membuat album foto, menulis surat, atau melakukan kegiatan yang dicintai bersama.
Grief dan kehilangan adalah bagian alami dari kehidupan, tetapi dapat mempengaruhi individu secara berbeda. Tanda dan gejala grief dapat bervariasi, tetapi dapat ditunjukkan melalui respons kekebalan yang berubah, kesedihan, kemarahan, gangguan tidur, penarikan diri, rasa sakit, panik, dan penderitaan.
Proses pemulihan dari grief dan kehilangan dapat memakan waktu yang lama, tetapi ada cara-cara sehat untuk mengatasinya, seperti menerima kenyataan kehilangan, mengizinkan diri merasakan sakit, mencari dukungan, menjaga kesehatan fisik, dan mengenang orang yang dicintai.

