-->

Peran Perawat Jiwa dalam Menangani Pasien dengan Gangguan Obsesif Kompulsif (OCD) pada Remaja


PENULIS

RUSDIYANTO RANDJA ANDUNG

MAHASISWA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NUSANTARA KUPANG

Gangguan Obsesif Kompulsif (OCD) adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya pengulangan pikiran obsesif atau kompulsif, dimana membutuhkan banyak waktu dan dapat menyebabkan penderitaan. Prevalensi dari gangguan OCD pada populasi umum adalah 2-3%. Pada sepertiga pasien OCD, onset gangguan ini adalah sekitar usia 20 tahun, pada pria sekitar 19 tahun dan pada wanita sekitar 22 tahun. Perbandingan yang sama dijumpai pada laki-laki dan perempuan dewasa, akan tetapi remaja laki-laki lebih mudah terkena daripada remaja perempuan.

Definisi Gangguan Obsesif Kompulsif (OCD)

OCD adalah bentuk masalah kesehatan mental yang membuat pengidapnya mempunyai pemikiran dan dorongan yang tidak bisa dikontrol yang sifatnya berulang (obsesi) serta munculnya perilaku (paksaan) kompulsif. Contoh perilaku kompulsif misalnya mencuci tangan hingga berulang kali setelah melakukan kontak langsung terhadap sesuatu yang menurutnya tidak bersih. 

Seseorang dengan gangguan mental OCD menunjukkan gejala obsesi, kompulsi, atau bisa juga keduanya. Gejala tersebut bisa sangat memengaruhi aspek kehidupan pengidapnya. Misalnya sekolah, pekerjaan, hingga relasi dengan orang lain

Tanda dan Gejala Gangguan Obsesif Kompulsif (OCD)

Tanda dan gejala OCD dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Namun, beberapa tanda dan gejala yang umum terjadi pada OCD antara lain

  • Obsesi: pikiran yang terjadi berulang kali, dorongan, atau gambaran mental yang bisa memicu munculnya rasa cemas.
  • Kompulsi: perilaku yang dilakukan berulang kali sebagai respons terhadap obsesi yang dialami.
  • Kecemasan dan ketakutan yang berlebihan.
  • Perilaku yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
  • Perilaku yang memakan waktu dan mengganggu produktivitas.
  • Perilaku yang diulang-ulang meskipun sudah merasa tidak perlu.

Penyebab Gangguan Obsesif Kompulsif (OCD)

Penyebab OCD belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor yang diduga dapat memicu terjadinya OCD antara lain :

  • Faktor genetik: OCD dapat diturunkan dari orang tua ke anak.
  • Faktor lingkungan: stres atau trauma dapat memicu terjadinya OCD.
  • Faktor biologis: ketidakseimbangan zat kimia di otak, seperti serotonin, dapat memicu terjadinya OCD.

Penyelesaian Gangguan Obsesif Kompulsif (OCD)

Ada beberapa terapi yang bisa dilakukan untuk penatalaksanaan gangguan OCD antara lain terapi farmakologi (farmakoterapi) dan terapi tingkah laku. 

  • Terapi farmakologi melibatkan penggunaan obat-obatan untuk mengurangi gejala OCD. Sedangkan terapi tingkah laku melibatkan terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy/CBT) yang bertujuan untuk mengubah pola pikir dan perilaku yang tidak sehat pada penderita OCD. Terapi ini meliputi terapi eksposur dan respons pencegahan (exposure and response prevention/ERP) dan terapi perilaku

Peran Perawat Jiwa dalam Menangani Pasien dengan Gangguan Obsesif Kompulsif (OCD) pada Remaja

Perawat jiwa memiliki peran penting dalam menangani pasien dengan gangguan OCD. Perawat jiwa harus mampu memberikan perawatan yang holistik dan komprehensif pada pasien OCD. Beberapa peran perawat jiwa dalam menangani pasien OCD antara lain :

  • Membantu pasien dalam memperoleh kembali kontrol dalam hidupnya.
  • Mengatur pengobatan pasien.
  • Menilai dan memantau keadaan mental pasien.
  • Menilai dan mengurangi faktor resiko yang mungkin dihadapi pasien.

Selain itu, perawat jiwa juga harus mampu memberikan edukasi pada pasien dan keluarga tentang OCD, termasuk tanda dan gejala, penyebab, dan penanganannya. Perawat jiwa juga harus mampu memberikan dukungan emosional pada pasien dan keluarga untuk membantu pasien mengatasi gejala OCD dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Gangguan Obsesif Kompulsif (OCD) adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya pengulangan pikiran obsesif atau kompulsif, dimana membutuhkan banyak waktu dan dapat menyebabkan penderitaan. 

Perawat jiwa memiliki peran penting dalam menangani pasien dengan gangguan OCD, termasuk membantu pasien dalam memperoleh kembali kontrol dalam hidupnya, mengatur pengobatan pasien, menilai dan memantau keadaan mental pasien, serta menilai dan mengurangi faktor resiko yang mungkin dihadapi pasien. Terapi farmakologi dan terapi tingkah laku merupakan terapi yang bisa dilakukan untuk penatalaksanaan gangguan OCD.


LihatTutupKomentar

Total Pageviews