|
PENULIS |
MAHASISWA: STIKES NUSANTARA KUPANG |
Gangguan jiwa adalah kondisi kesehatan mental yang memengaruhi pikiran, suasana hati, dan perilaku seseorang. Banyak orang menganggap bahwa gangguan jiwa hanya terjadi pada orang yang memiliki masalah kejiwaan sejak kecil. Namun, anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Berikut adalah fakta dan kesalahpahaman tentang mitos ini berdasarkan sumber ilmiah.
Fakta
- Gangguan jiwa dapat terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau latar belakang sosial
- Beberapa jenis gangguan jiwa dapat muncul pada usia dewasa, seperti gangguan kecemasan, depresi, dan bipolar
- Gangguan jiwa dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti keturunan, lingkungan, dan pengalaman hidup
- Gangguan jiwa dapat diobati dengan terapi dan obat-obatan
Kesalahpahaman
- Hanya terjadi pada orang dewasa : Banyak orang menganggap bahwa gangguan jiwa hanya terjadi pada orang dewasa. Namun, kenyataannya gangguan jiwa dapat terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak dan remaja, Beberapa jenis gangguan jiwa yang sering terjadi pada anak-anak adalah ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), autisme, dan gangguan perilaku
- Hanya terjadi pada orang yang memiliki masalah kejiwaan sejak kecil : Anggapan bahwa gangguan jiwa hanya terjadi pada orang yang memiliki masalah kejiwaan sejak kecil tidak sepenuhnya benar. Beberapa jenis gangguan jiwa dapat muncul pada usia dewasa akibat tekanan hidup atau pengalaman traumatis. Selain itu, beberapa jenis gangguan jiwa juga dapat muncul pada usia lanjut akibat perubahan fisik dan hormonal dalam tubuh.
- Orang dengan gangguan jiwa selalu berbahaya : Banyak orang menganggap bahwa orang dengan gangguan jiwa selalu berbahaya dan cenderung melakukan tindakan kriminal. Namun, kenyataannya penyandang gangguan jiwa tidak lebih agresif atau berbahaya daripada orang lain. Stigma negatif seperti ini dapat membuat orang dengan gangguan jiwa sulit untuk mendapatkan bantuan dan dukungan dari lingkungan sekitar.
- Gangguan jiwa tidak bisa disembuhkan : Beberapa orang menganggap bahwa gangguan jiwa tidak bisa disembuhkan dan harus minum obat seumur hidup. Namun, kenyataannya banyak jenis gangguan jiwa dapat diobati dengan terapi dan obat-obatan. Terapi seperti kognitif-behavioral therapy (CBT) dan interpersonal therapy (IPT) dapat membantu seseorang untuk mengatasi masalah emosional dan perilaku yang berkaitan dengan gangguan jiwa.
Cara Mengatasi Masalah Kejiwaan Pada Anak
Untuk mengatasi masalah kejiwaan pada anak, orangtua perlu mengenali tanda-tandanya dan membawa anak ke dokter atau psikolog untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Selain itu, orangtua juga dapat memberikan pengertian pada anak tentang masalah yang dihadapi dan memberikan alasan-alasan mengapa anak perlu menjalani terapi. Beberapa tips yang dapat membantu mengatasi masalah kejiwaan pada anak antara lain memberikan dukungan emosional dan fisik, membantu anak untuk mengembangkan keterampilan sosial, memberikan waktu dan ruang yang cukup untuk anak, serta menghindari kritik yang berlebihan.Selain itu, orangtua juga perlu memperhatikan pengalaman anak saat usia dini, karena baik pengalaman masa kecil yang positif maupun negatif dapat mempengaruhi kesehatan jiwa anak di masa dewasa.
Ada beberapa peranan yang dapat dilakukan orang tua terhadap anak anaknya, diantaranya sebagai berikut:
a. Memberikan Pendidikan
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat.Pendidikan tidak pernah dapat dideskripsikan secara gamblang hanya dengan mencatat banyaknya jumlah siswa, personel yang terlibat, harga bangunan, dan fasilitas yang dimiliki.Pendidikan memang menyangkut hal itu semua, namun lebih dari itu semuanya. Pendidikan merupakan proses yang esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi individu.Peranan orang tua terhadap anaknya adalah memberikannya pendidikan terutama sekali pendidikan agama. Hal ini disebabkan bahwa pendidikan agama dipandang sangat penting diberikan orang tua sebagai upaya untuk membentengi diri anak terhadap pengaruh negatif dan munculnya perilaku penyimpangan dalam dirinya.
Dalam pembinaan dan pendidikan agama terhadap anak, pertama sekali dapat dibentuk melalui rumah tangga (keluarga) melalui pengalaman-pengalaman yang diperolehnya dari orang tua. Orang tua juga harus melatih anaknya dengan latihanlatihan keagamaan yang menyangkut ibadah, seperti shalat, puasa, berdoa, membaca Al-Quran atau menghafal ayat-ayat atau surat-surat harus dibiasakan sejak kecil, sehingga lama kelamaan ia akan terdorong untuk melakukannya sendiri tanpa disuruh oleh orang lain
Orang tua berfungsi untuk memupuk dan mengembangkan minat anakanaknya untuk melaksanakan ajaran-ajaran agama. Apabila anak-anak tidak dilatih dan dibina untuk membiasakan dalam melaksanakan ajaran-ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dilatih untuk menghindari larangan agama, maka setelah anak dewasa, ia akan bersikap acuh tak acuh terhadap agama. Pembiasaan dan latihan itu sangat penting untuk pembentukan pribadi, akhlak dan agama anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang. Semakin banyak pengalaman agama yang diperolehnya dari orang tua sewaktu kecil, maka akan semakin mudah ia memahami ajaran agama yang diperolehnya kelak dikemudian hari.
b. Memberikan Kasih Sayang
Peran orang tua yang utama adalah memberikan kasih sayang kepada anakanaknya, dengan meberikan kasih sayang maka anak akan merasa dirinya benar-benar diperhatikan dan diawasi segala bentuk perilaku dalam kehidupannya sehari-hari. Pemberian kasih sayang kepada anak yang secara berlebihan sebenarnya dapat menimbulkan dampak yang tidak baik buat perkembangan mental anak. Anak akan merasa manja dan tidak mempunyai keyakinan diri sendiri terhadap potensi yang dimiliki. Apabila hal ini berkembang sampai mereka dewasa, maka anak akan terus hidup bergantungan kepada orang tuanya saja. Kasih sayang yang diberikan oleh orang tua adalah kasih sayang yang sifatnya memberikan pendidikan dan pembinaan terhadap perkembangan dirinya dengan kasih sayang yang terbatas, bukan kasih sayang yang berlebihan.
c. Memberikan Rasa Aman
Memberikan rasa aman adalah kasih sayang, ketentraman dan penerimaan. Maka anak yang merasa sungguh-sungguh dicintai oleh orang tua dan keluaraganya, pada umumnya akan merasa aman dan bahagia. Rasa aman juga merupakan kasih sayang dan ketentraman hidup di tengah-tengah keluarga. Bila rasa aman ini telah hilang terutama pada masa kanak-kanak, maka itu semua akan berpengaruh pada jiwa anak sepanjang umurnya. Orang yang kehilangan rasa aman di waktu kecilnya akan merasakan bermacam-macam persoalan jiwa di kala ia dewasa nanti. Seorang anak akan merasa diterima oleh orag tuanya bila ia merasa bahwa kepentingannya diperhatikan, serta merasa bahwa ada hubungan yang erat antara ia dan keluarganya. Ketenangan suasana keluarga adalah syarat supaya si anak merasa aman. Maka perbedaan antara Ibu dan Bapak dalam mendidik anak akan menyebabkan kegoncangan jiwanya, umpamanya si Bapak terlalu keras terhadap anaknya.
d. Memberikan Kebebasan dan Kesempatan
Orang tua sering kali menganggap jika si anak diberikan terlalu banyak kebebasan, maka anak itu akan terjerat pergaulan bebas dan akan merajalela, karenaanak-anak biasanya cenderung melakukan hal-hal yang terlarang dan buruk. Adapun kebebasan dan kesempatan yang dimaksud adalah suatu kebebasan yang tidak mengenal batas, tetapi yang dimaksud adalah anak-anak yang dalam batas-batas yang tidak wajar atau pergaulan bebas.Dalam hal ini sebaiknya orang tua lebih mengawasi dan mendidik anakya dengan baik.
e. Memberikan Penghargaan Kepada Anak
Memberikan penghargaan kepada anak maksudnya disini adalah setiap orang tua harus menghargai setiap prestasi yang didapat anak dan menghargai apa yang dilakukan anak selama yang dilakukannya itu adalaha hal yang positif. Setiap anak ingin merasa bahwa dia mempunyai tempat di dalam keluarga mendengarkan dan mengacuhkan apa yang dikatakannya.
Gangguan jiwa adalah kondisi kesehatan mental yang dapat terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia atau latar belakang sosial. Beberapa jenis gangguan jiwa dapat muncul pada usia dewasa akibat tekanan hidup atau pengalaman traumatis. Gangguan jiwa juga dapat diobati dengan terapi dan obat-obatan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami fakta tentang gangguan jiwa dan menghilangkan stigma negatif yang masih melekat pada penyandang gangguan jiwa. Dengan begitu, kita dapat memberikan dukungan dan bantuan yang tepat bagi mereka yang membutuhkannya.

