-->

Mitos Gangguan Jiwa Tidak Dapat Disembuhkan: Kesalahpahaman yang Harus Diketahui

Gangguan jiwa adalah kondisi kesehatan mental yang seringkali dianggap tabu dan dihindari oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh adanya mitos dan kesalahpahaman yang berkembang di sekitar gangguan jiwa. Salah satu mitos yang paling sering ditemukan adalah bahwa gangguan jiwa tidak dapat disembuhkan. Mitos ini sangat berbahaya karena dapat menghambat upaya pengobatan dan pemulihan penderita gangguan jiwa.

Namun, faktanya berbeda dengan mitos tersebut. Berbagai penelitian ilmiah membuktikan bahwa gangguan jiwa dapat disembuhkan atau setidaknya gejalanya dapat dikendalikan dengan terapi yang tepat. Pemulihan penderita gangguan jiwa memang memerlukan waktu dan usaha yang cukup, namun bukan berarti tidak mungkin untuk dicapai.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kajian data Riskesdas 2018 diketahui prevalensi gangguan mental berat pada penduduk Indonesia 7% (per mil dari jumlah penduduk) dan terbanyak terdapat di Bali, Yogyakarta, NTB dan Aceh. Adapun gangguan mental emosional dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan sebesar 9,8% dan terbanyak terdapat di Sulawesi tengah, Gorontalo, NTT dan Maluku. Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang dapat menyerang seseorang kapan saja dan dimana saja dan penyakit ini dapat disembuhkan dengan mendapatkan penanganan yang tepat.

Stigma gangguan jiwa yang ada di masyarakat seringkali membuat penderita mengalami diskriminasi yang merugikan. Hal ini membuat penderita gangguan jiwa seringkali tidak mendapatkan penanganan yang seharusnya. 

Sebagai contoh, ketika tahu ada orang yang mengalami gangguan jiwa, beberapa orang malah membawa mereka ke dukun karena dianggap terkena pengaruh makhluk halus. Bahkan, beberapa penderita gangguan jiwa dijauhi oleh masyarakat, diasingkan, bahkan dipasung, karena dikhawatirkan dapat membahayakan orang lain. Padahal, tindakan semacam ini hanya akan memperburuk kondisi si penderita. Berikut adalah beberapa hal yang kita lakukan dapat memperparah kondisi orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) dan beberapa tindakan yang yang dapat kita lakukan untuk membantu orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) dapat sembuh:

Beberapa hal yang kita lakukan dapat memperparah kondisi ODGJ

  • Kurangnya peran orang tua

Kurangnya perhatian orang tua dalam proses penyembuhan penyakit gangguan jiwa dapat memperparah penyakit gangguan jiwa yang diderita anak. Mengapa demikian? Karena kurangnya interaksi dan perhatian orang tua membuat anak merasa sendiri dan tidak dapat merasakan rasa aman dan nyaman, hal itu juga membuat anak tidak dapat menyalurkan emosi maupun pikirannya, hingga menutup diri dan tertutup pada orang tua. Yang dimana sebenarnya kondisi ini dapat memperparah gangguan jiwa pada anak tersebut.

  • Mengucilkan orang dengan gangguan jiwa

Banyak anggota masyarakat mempunyai pandangan negatif terhadap orang yang menderita gangguan jiwa (ODGJ). Sebagai contoh, mereka menganggap bahwa ODGJ adalah orang yang berbahaya atau bahkan bahwa ODGJ terpengaruh oleh makhluk halus. Pandangan negatif ini menyebabkan masyarakat menjauhi, mengucilkan, bahkan memasung penderita gangguan jiwa dengan alasan ODGJ adalah orang yang berbahaya. 

Harus diingat oleh kita semua bahwa berprasangka buruk, menjauhi, mengucilkan, dan bahkan memasung ODGJ adalah tindakan yang salah karena hal ini dapat memperburuk kondisi psikologis ODGJ yang pada akhirnya dapat memperparah gangguan jiwa yang dideritanya. Mengapa demikian? Karena ketika kita mengucilkan, menjauhi, dan bahkan memasung ODGJ tersebut, ODGJ akan merasa kehilangan kepercayaan pada orang lain, merasa tertekan, emosinya menjadi semakin tidak stabil, merasa rendah diri, dan bahkan putus asa.

  • Bertindak kasar pada ODGJ

Melakukan tindakan kasar terhadap ODGJ dapat memperburuk kondisinya. Saat kita melakukan pemukulan, penganiayaan, atau tindakan kasar lainnya terhadap seseorang yang mengalami gangguan jiwa, ODGJ tersebut akan merasa tertekan. 

Perasaan tertekan ini dapat membuat ODGJ menjadi lebih emosional dan agresif ketika berinteraksi dengan orang lain. Hal ini disebabkan karena rasa kepercayaan, kenyamanan, dan keamanan pada orang lain sudah tidak ada lagi, akibat dari trauma yang mendalam akibat kekerasan atau tindakan kasar yang pernah dialami oleh ODGJ tersebut.

Beberapa tindakan yang dapat kita lakukan untuk membantu ODGJ sembuh

  • Menanam kepercayaan, rasa aman dan nyaman

Mempunyai rasa aman dan nyaman terhadap orang lain dapat membantu dan mempermudah ODGJ sembuh dari gangguan jiwa. Karena Ketika ODGJ percaya dan mendapatkan rasa aman dan nyaman ODGJ akan dapat berinteraksi pada orang lain yang dimana interaksi ini sangat penting, mengapa disebut penting ? karena dengan adanya interaksi, ODGJ dapat meluapkan maupun menceritakan apa yang menjadi sumber stress hingga membuatnya memiliki gangguan jiwa. Dengan ia dapat mempercayai orang lain dan dapat berinteraksi ODGJ tersebut dapat menyalurkan emosinya, dimana tindakan ini dapat membantu penyembuhan ODGJ.

  • Nyatakan keprihatinan dan tawarkan bantuan

Beri dukungan pada penderita gangguan mental dengan menunjukkan kepedulian. Memberi tahu penderita bahwa Anda khawatir dengan mereka adalah cara yang baik untuk membuka percakapan. Dengan begitu, penderitanya akan merasa bahwa ada orang yang peduli mereka dan tidak ragu untuk meminta bantuan.

  • Bersikap seperti biasanya

Menjauhi, mengkucilkan, menganiaya, hingga mengasung penderita gangguan jiwa hanya akan membuat penderita semankin tertekan. Hal yang perlu kita lakukan adalah bersikap seperti biasanya, bila perlu tawarkan bantuan pada ODGJ, itu akan membantu ODGJ percaya Kembali pada orang lain dan juga ODGJ tidak akan tertekan. Dimana hal ini dapat membantu ODGJ Kembali sembuh.

  • Bersikap sabar dan jangan memaksa

Daripada bertindak kasar dan memaksa ODGJ yang dapat membuat ODGJ merasa tertekan dan tidak nyaman sehingga keadaan ODGJ tersebut makin parah, marilah kita yang sehat ataupun tidak dalam gangguan jiwa lebih bijak dan sabar dalam berkata maupun bertindak. Karena orang dalam gangguan jiwa sebenarnya adalah orang yang butuh perhatian lebih, butuh tempat untuk bercerita, bahkan sebenarnya. ODGJ adalah orang yang sanggat butuh bantuan. Bantuan dalam hal memotivasi maupun merangkul ODGJ tersebut agar dapat Kembali pulih.

Nahh… jadi itu tadi beberapa faktor penyebab gangguan jiwa makin parah dan beberapa tindakan yang dapat membantu ODGJ sembuh. Marilah kita sebagai orang yang sehat merangkul dan membantu ODGJ untuk dapat sembuh. Janganlah melakukan hal-hal yang dapat memperparah gangguan jiwa seseorang, karena selain dosa itu adalah tindakan yang dapat merugikan ODGJ tersebut. Selain itu, ODGJ adalah orang yang mempunyai hak sama seperti kita yaitu hak untuk hidup, hak untuk bebas dari penyiksaan. Seperti yang tercantum dalam Pasal 28G ayat (2) UUD 1945, Pasal 28I ayat (1) UUD 1945, Pasal 9 UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia ( UU HAM ).


PENULIS

MAHASISWA STIKES NUSANTARA KUPANG

  • AGNES
  • ALFADI ABINENO
  • ARDY A. LIUNOME
  • JEANE J. PALPIALY
  • KRISTIAN N. FANGGI
  • NI MADE A. D. SAPUTRI

LihatTutupKomentar

Total Pageviews