|
PENULIS |
NI MADE AYU DINDA SAPUTRI |
|
MAHASISWA STIKES
NUSANTARA KUPANG |
|
Kesehatan mental anak merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh orang tua. Namun, masih banyak orang tua yang minim pengetahuan tentang kesehatan mental anak. Hal ini dapat berdampak fatal pada anak, terutama pada masa pandemi seperti saat ini.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) 2018, lebih dari 19 juta penduduk Indonesia yang berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta orang mengalami depresi. Data dari Badan Litbangkes menunjukkan bahwa terdapat 1.800 kasus bunuh diri setiap tahun, dan 47,7% korban bunuh diri berusia antara 10-39 tahun yang merupakan usia anak remaja dan usia produktif.
Sayangnya, masih banyak masyarakat Indonesia, termasuk orang tua, yang menganggap masalah kesehatan jiwa tidak penting dan tabu untuk dibicarakan. Padahal, memahami kesehatan jiwa itu sangat penting, khususnya bagi para orang tua. Mengapa demikian ? karena, salah satu faktor penyebab rusaknya kesehatan mental pada anak adalah orang tua dan lingkungan keluarganya.
Berikut beberapa faktor penyebab kerusakan mental dan depresi pada anak, yang disebabkan oleh orang tua dan lingkungan keluarganya;
- Bertindak kasar secara fisik maupun verbal pada anak
Anak bisa menjadi depresi akibat orang tua sering bertindak kasarnya. Contohnya, ketika anak melakukan kesalahan, orang tua langsung memarahi anak dengan cara mengatai anak dengan Bahasa yang kasar, hingga tak jarang orang tua memukul anaknya, menjewer, mencubit, dan melakukan kekerasan secara verbal maupun fisik lainnya.
Daripada bertindak kasar, lebih baik orang tua berbicara dari hati ke hati pada anak. Dan memberikan contoh yang baik, sehingga anak dapat menjadi lebih mengerti dan menyadari kesalahannya. Daripada orang tua harus bertindak kasar yang membuat anak jadi pembangkang, dan juga berpengaruh buruk bagi Kesehatan psikologisnya.
- Sering membandingkan dan meremehkan anak
Jika orang tua membandingkan dan meremehkan anaknya, anak tersebut akan merasa rendah diri. Jika ini terjadi secara terus menerus tanpa menghargai usaha anak, anak tersebut akan kehilangan kepercayaan dirinya, dan selalu berpikir bahwa ia akan gagal. Tindakan orang tua seperti ini dapat berdampak negatif pada kesehatan dan kesejahteraan psikologis anak. Sebagai orang tua, sangat penting untuk menghargai usaha anak, bahkan jika hasil kerjanya belum memuaskan.
Daripada membanding-bandingkan hasil kerja anak dan meremehkannya, lebih baik sebagai orang tua tetap mendukung anak, agar anak dapat menggembangkan bakatnya. Dan tidak terjadi rendahnya kepercayaan diri pada anak, yang mengakibatkan ia selalu berfikir bahwa dirinya akan selalu gagal meski telah berusaha, hingga mengakibatkan ia Depresi hingga berfikir ingin mengakhiri hidupnya.
- Orang tua egois akan perasaan sendiri tanpa memikirkan perasaan anak
Seringkali banyak orang tua tidak memahami perasaan anak mereka, bahkan tidak mengetahui apa yang sedang dialami anaknya. Namun, orang tua terus menuntut agar anak selalu mematuhi dan menuruti keinginan mereka, tanpa memberikan kesempatan kepada anak untuk memberikan pendapat mereka. Ini dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan anak pada orang tua dan mempengaruhi psikologisnya yang dapat menyebabkan ia susah untuk mengutarakan pendapat kepada orang, bahkan dapat menjadi trauma serius bagi anak. Penting bagi orang tua untuk mendengarkan pendapat anak dan memberikan suasana yang aman dan nyaman bagi anak untuk bercerita atau memberikan pendapat. Dengan cara ini, anak akan sepenuhnya percaya pada orang tua dan dapat membantu perkembangannya psikologisnya dengan baik.
Nahh, itu beberapa hal yang dapat merusak Kesehatan mental anak, hingga dapat terjadinya depresi, yang di sebabkan oleh orang tua. Sebaiknya orang tua mendidik anak dengan tegas tetapi tidak kasar. Jika terlalu seringa anak mendapat perilaku seperti beberapa contoh diatas, maka anak akan memiliki harga diri yang rendah, sulit percaya diri, introvert, susah bergaul, susah mengutarakan isi hatinya, susah berpendapat, selalu merasa tertekan, mudah tersinggung, menjadi pemarah, emosi yang tidak stabil, memiliki Hasrat melukai diri sendiri, bahkan hingga berfikir untuk mengahiri hidupnya.
Sebelum kita sebagai orang tua merasa menyesal karena kehilangan buah hati kita sendiri. marilah kita banyak belajar pentingnya peran kita sebagai orang tua dalam tumbuh kembang anak dan juga Kesehatan mental anak. Untuk itu, mari bersama-sama belajar mengenai pentingnya kesehatan mental, dan marilah menjadi orang tua yang baik untuk anak kita dengan cara merubah pola didik kita pada anak menjadi lebih positif dan Gangguan kesehatan mental pada anak dapat mempengaruhi kehidupan mereka di masa depan.
Kesimpulannya, minimnya pengetahuan orang tua tentang kesehatan mental dapat berdampak fatal pada anak. Orang tua perlu memahami pentingnya kesehatan mental anak dan bagaimana cara mengatasi masalah tersebut. Dengan memberikan dukungan emosional dan informasi yang cukup, orang tua dapat membantu anak-anak mereka mengatasi masalah kesehatan mental dengan lebih baik.

