-->

Kekerasan dalam Berpacaran: Fakta dan dampaknya terhadap kesehatan mental

Kekerasan dalam pacaran dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan mental korban. Beberapa efek samping yang dapat terjadi adalah depresi, kecemasan, gangguan makan bahkan bunuh diri. Kekerasan dalam pacaran juga dapat mempengaruhi hubungan sosial korban. Korban kekerasan dalam pacaran biasanya mengalami isolasi sosial dan kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat di masa depan.

Menurut penelitian Universitas Airlangga, kekerasan dalam pacaran juga mengarah pada kesehatan mental, rendahnya harga diri dan hubungan itu sendiri. Selain itu, kekerasan dalam pacaran juga dapat menurunkan kepercayaan diri dan kesehatan, sering kehilangan konsentrasi, selalu murung dalam berbagai situasi, menyendiri, dll.

Dari segi psikologis, kekerasan dalam pacaran dapat dilihat sebagai bentuk trauma yang dapat mempengaruhi kesehatan mental korban. Trauma yang dialami korban kekerasan dalam pacaran dapat memicu post traumatic stress disorder (PTSD) dan gangguan kecemasan lainnya.

Mencegah kekerasan dalam pacaran dan dampak psikologisnya memerlukan intervensi yang melibatkan semua pemangku kepentingan, baik keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Pendidikan tentang hubungan yang sehat dan keterampilan resolusi konflik dapat membantu mencegah kekerasan saat berkencan dan mengurangi dampaknya terhadap kesehatan mental korban.

Kekerasan dalam pacaran dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental seseorang. Beberapa efek yang mungkin terjadi adalah harga diri atau citra diri yang rendah, toleransi yang rendah terhadap frustrasi, kepuasan yang rendah dalam hubungan, kecemasan, depresi, dan trauma. Kekerasan dalam pacaran juga dapat mempengaruhi kondisi fisik seseorang, seperti: Memar dan luka cakar.

Dalam hubungan pacaran yang sehat, pasangan harus saling menghormati dan mendukung. Kekerasan dalam pacaran tidak sehat dan tidak dapat diterima. Ketika seseorang mengalami kekerasan dalam pacaran, penting untuk mencari bantuan dan dukungan dari orang yang dicintai atau profesional kesehatan mental. 

LihatTutupKomentar

Total Pageviews