-->

Bahaya pelecehan seksual anak: Efek Trauma dan Penanganannya

Kekerasan seksual pada anak merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang serius dan harus dicegah. Kekerasan seksual yang terus terjadi pada anak adalah masalah serius yang terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kekerasan seksual terhadap anak dapat terjadi di mana saja, baik di rumah, di sekolah maupun di tempat umum. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kekerasan seksual terhadap anak merupakan kejadian seksual tertinggi dibandingkan kelompok usia lainnya, yang memiliki efek trauma jangka panjang dan permanen. Selain efek trauma jangka panjang, kekerasan seksual terhadap anak dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik anak.

Dampak trauma kekerasan seksual pada anak dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu pengkhianatan atau hilangnya kepercayaan anak terhadap orang dewasa, trauma seksual, perasaan tidak berdaya dan stigma. Efek trauma dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan psikologis anak. Anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual dapat mengalami ketakutan, kecemasan dan depresi. Selain itu, kekerasan seksual terhadap anak juga dapat menimbulkan konsekuensi sosial yang luas di masyarakat. Oleh karena itu, penanganan dan penyembuhan trauma psikologis akibat kekerasan seksual harus banyak diperhatikan dari berbagai sisi, seperti keluarga, masyarakat, dan negara.

Penanganan kekerasan seksual pada anak sangat penting. Namun, penanganan kasus tersebut terkadang sangat sulit dan memakan waktu lama, apalagi jika pelakunya dekat dengan korban dan terkadang sulit bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda pelecehan seksual pada anak. Orang tua diharapkan menjadi orang pertama yang memahami gender dan mengajarkan perilaku anak untuk mencegah pelecehan atau kekerasan seksual karema sebagian besar anak korban pelecehan seksual mungkin mengerti atau tidak mengerti bahwa tindakan pelaku terhadap mereka tidaklah adil. Oleh karena itu, orang tua harus selalu bersama anaknya agar merasa aman dan nyaman. Biarkan anak Anda tahu bahwa Anda selalu ada untuk mereka saat mereka membutuhkan Anda. Hal ini membuat anak merasa lebih aman dan terlindungi. Orang tua juga harus mewaspadai tanda-tanda perubahan yang terjadi secara mendadak dan mencurigakan dalam perilaku anak-anak.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kekerasan seksual terhadap anak antara lain pendidikan seks yang benar dan mendidik anak tentang batasan-batasan yang tidak boleh dilanggar. Pendidikan seks adalah salah satu bentuk pendidikan yang paling efektif dan diperlukan untuk melindungi anak-anak dari pelecehan dan kekerasan seksual. Berikut adalah lima cara penanganan kekerasan seksual pada anak yang dirangkum oleh penulis:

  • Orangtua berkewajiban memberikan edukasi dan melindungi anak dari berbagai potensi bahaya yang ada di lingkungan.
  • Jika anak mengalami kekerasan seksual, segera simpan seluruh bukti-bukti kekerasan seksual seperti pakaian, foto, video, rekaman percakapan.
  • Baca Penanganan kasus tindak kekerasan seksual mengacu pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, dan UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
  • Hubungi yayasan yang menyediakan layanan konseling dan terapi bagi anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual.

Upaya dari Pemerintah tentang melindungi anak dan menindak tegas pelaku kekerasan seksual terhadap anak perlu mendapat perhatian serius. Pemerintah harus meningkatkan standar pelayanan bagi korban kekerasan seksual di Indonesia dan memberikan dukungan dan perlindungan penuh kepada korban. Selain itu, upaya pemberantasan kekerasan seksual terhadap anak juga perlu digaungkan di lingkungan kampus yang membutuhkan inisiatif universitas, aksi pemerintah dan aktivisme akar rumput.

LihatTutupKomentar

Total Pageviews