-->

Stigma pada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Daerah Terpencil: Mengatasi Ketakutan, Meningkatkan Kesadaran, dan Mendorong Akses Terhadap Perawatan


PENULIS

AURELIO DA COSTA

MAHASISWA STIKES NUSANTARA KUPANG


Stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) merupakan masalah serius yang masih ada di masyarakat, terutama di daerah terpencil. Stigma ini dapat menghambat upaya pencegahan, pengobatan, dan perawatan ODHA, serta berdampak negatif pada kualitas hidup mereka. Artikel ini akan membahas tentang stigma pada ODHA di daerah terpencil, menggambarkan pengalaman ODHA, dan mengidentifikasi upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi stigma, meningkatkan kesadaran tentang HIV/AIDS, dan mendorong akses terhadap perawatan.

I. Pengertian Stigma pada ODHA
Stigma pada ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) adalah sikap dan perilaku negatif seseorang apabila berhadapan dengan ODHA. Stigma ini membuat ODHA merasa malu dan menyembunyikan status HIV positifnya, sehingga tidak akan mendapat pengobatan dan perawatan yang bisa berakibat meningkatnya risiko kematian ODHA dan penularan HIV/AIDS di masyarakat. Stigma masyarakat tentang ODHA tercermin dari sinisme dan ketakutan berlebihan. Masih ditemukan kesalahan persepsi yang berkembang di masyarakat, seperti masyarakat masih mengira bahwa HIV menular melalui sentuhan fisik seperti berpegangan tangan, menggunakan pakaian yang digunakan oleh ODHA, menggunakan peralatan makan bersama ODHA, hidup bersama.

II. Pengalaman ODHA di Daerah Terpencil
ODHA di daerah terpencil sering menghadapi stigma yang lebih kuat karena keterbatasan akses terhadap informasi dan layanan kesehatan. Stigma membuat ODHA enggan untuk melakukan tes HIV/AIDS, memulai pengobatan, dan menerima pendidikan tentang HIV/AIDS. Stigma juga dapat mempengaruhi kualitas hidup ODHA dan menghambat partisipasi mereka dalam kegiatan sosial dan ekonomi. 

III. Dampak Stigma pada Upaya Pencegahan dan Pengobatan HIV/AIDS
Stigma menjadi penghalang utama dalam pencegahan penularan HIV dan pengobatan ODHA. ODHA yang mengalami stigma cenderung tidak mencari perawatan medis dan tidak mengikuti terapi ARV yang diperlukan. Stigma juga dapat menyebabkan ODHA merasa terisolasi dan kesepian, memperburuk kondisi psikologis mereka.

IV. Mengatasi Stigma dan Meningkatkan Kesadaran

Cara Mengatasi Stigma dan Meningkatkan Kesadaran dapat melalui :
  • Pendidikan dan informasi yang akurat tentang HIV/AIDS perlu disebarkan di daerah terpencil
  • Pelatihan dan kesadaran masyarakat tentang hak dan perlindungan ODHA dapat mengurangi stigma
  • Mendorong partisipasi ODHA dalam kegiatan sosial dan ekonomi dapat membantu mengurangi stigma
  • Kolaborasi antara pemerintah, LSM, dan masyarakat dapat memperkuat upaya mengatasi stigma dan meningkatkan kesadaran tentang HIV/AIDS
V. Mendorong Akses Terhadap Perawatan
  • Pemerintah perlu meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan dan perawatan HIV/AIDS di daerah terpencil.
  • Peningkatan jumlah fasilitas kesehatan yang mampu memberikan layanan HIV/AIDS di daerah terpencil perlu dilakukan
  • Program dukungan dan bantuan finansial bagi ODHA di daerah terpencil dapat membantu mereka mendapatkan perawatan yang diperlukan
Stigma pada ODHA di daerah terpencil merupakan masalah serius yang perlu ditangani. Upaya untuk mengatasi stigma, meningkatkan kesadaran tentang HIV/AIDS, dan mendorong akses terhadap perawatan di daerah terpencil harus melibatkan pendidikan, pelatihan, kolaborasi antara pemerintah, LSM, dan masyarakat, serta peningkatan akses terhadap layanan kesehatan. Dengan mengurangi stigma dan meningkatkan akses terhadap perawatan, ODHA di daerah terpencil dapat mendapatkan perawatan yang diperlukan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

LihatTutupKomentar

Total Pageviews