Pasung pada orang dengan gangguan jiwa adalah praktik yang sangat merugikan dan tidak manusiawi. Pasung adalah praktik membatasi gerakan seseorang dengan mengikat atau memasukkan ke dalam ruangan tertentu. Praktik ini sering dilakukan oleh keluarga pasien yang tidak memiliki pengetahuan tentang cara mengatasi gangguan jiwa. Pasung dapat menyebabkan kerusakan fisik dan psikologis pada pasien, serta memperburuk kondisi mereka.
Pasung pada orang dengan gangguan jiwa adalah praktik membatasi gerakan seseorang dengan mengikat atau memasukkan ke dalam ruangan tertentu. Praktik ini sering dilakukan oleh keluarga pasien yang tidak memiliki pengetahuan tentang cara mengatasi gangguan jiwa. Pasung pada penderita gangguan jiwa dapat berdampak baik secara fisik maupun psikis. Dampak fisiknya bisa terjadi atropi pada anggota tubuh yang dipasung, sedangkan dampak psikisnya bisa berupa perasaan putus asa, rendah diri, dan merasa terkucilkan.
Meskipun pasung telah dilarang oleh pemerintah Indonesia, praktik ini masih terjadi di beberapa daerah. Hal ini disebabkan oleh stigma negatif yang masih melekat pada orang dengan gangguan jiwa. Banyak orang masih percaya bahwa pasung adalah satu-satunya cara untuk mengatasi pasien yang tidak terkendali.
penelitian telah menunjukkan bahwa pasung tidak efektif dalam mengatasi gangguan jiwa. Bahkan, pasung dapat memperburuk kondisi pasien dan menyebabkan kerusakan fisik dan psikologis yang lebih parah. Oleh karena itu, kita harus mengakhiri praktik pasung dan mencari cara yang lebih manusiawi untuk mengatasi gangguan jiwa.
Salah satu cara untuk mengakhiri praktik pasung adalah dengan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang gangguan jiwa. Kita harus menghilangkan stigma negatif yang melekat pada orang dengan gangguan jiwa dan memberikan dukungan yang mereka butuhkan. Selain itu, kita juga harus meningkatkan akses ke layanan kesehatan jiwa yang berkualitas dan terjangkau.
Dengan mengakhiri praktik pasung, kita dapat membantu orang dengan gangguan jiwa untuk mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Kita juga dapat membangun masyarakat yang lebih inklusif dan manusiawi, di mana setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk hidup dengan martabat dan kebebasan.