-->

Mitos Tentang Gangguan Jiwa Hanya Terjadi Pada Orang Dewasa: Terjawab dengan Fakta

Gangguan jiwa atau gangguan mental emosional seringkali dianggap sebagai masalah yang hanya terjadi pada orang dewasa. Namun, anggapan ini ternyata salah dan merupakan mitos yang perlu dipecahkan. Berikut adalah beberapa fakta yang dapat membantu memahami gangguan jiwa dan menghilangkan mitos yang salah terkait dengan kondisi ini:

  • Gangguan jiwa dapat terjadi pada siapa saja, tidak hanya pada orang dewasa
  • Tidak ada satu faktor yang benar-benar menjadi penyebab langsung dari gangguan jiwa
  • Depresi tidak hanya berarti sedih, tetapi juga dapat menimbulkan gejala fisik seperti sakit kepala dan sakit perut
  • Gangguan jiwa tidak selalu disebabkan oleh kepribadian yang lemah atau kurang mampu menghadapi masalah
  • Gangguan jiwa tidak selalu berhubungan dengan kurang iman atau ibadah
  • Gangguan jiwa dapat disebabkan oleh beberapa pemicu, seperti riwayat keluarga dengan kondisi kesehatan yang serupa atau paparan zat kimia selama dalam kandungan
  • Tidak ada perbedaan antara gangguan jiwa dan gangguan mental karena keduanya adalah kondisi yang serupa

Dengan memahami fakta-fakta ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami gangguan jiwa dan menghilangkan stigma yang seringkali melekat pada kondisi ini. Semua orang perlu memperhatikan kesehatan mental mereka, bukan hanya orang yang mengalami gangguan kesehatan mental

Gangguan jiwa adalah kondisi kesehatan mental yang seringkali dianggap tabu dan dihindari oleh masyarakat. Banyak mitos dan kesalahpahaman yang beredar tentang gangguan jiwa, salah satunya adalah bahwa gangguan jiwa hanya terjadi pada orang dewasa. Mitos ini sangat berbahaya karena dapat menghambat deteksi dini dan pengobatan yang tepat pada anak-anak dan remaja yang mengalami gangguan jiwa.

Fakta Tentang Gangguan Jiwa

Sebelum membahas lebih lanjut tentang mitos ini, ada baiknya kita mengetahui fakta-fakta tentang gangguan jiwa. Menurut Klikdokter, satu dari lima orang Amerika mengalami masalah kesehatan jiwa. Data ini menunjukkan bahwa gangguan jiwa sangat sering terjadi dan bisa dialami siapa pun, tidak hanya orang dewasa.

Gangguan jiwa dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti genetik, lingkungan, dan kebiasaan hidup. Ada banyak jenis gangguan jiwa, seperti depresi, kecemasan, bipolar, skizofrenia, dan masih banyak lagi. Setiap jenis gangguan jiwa memiliki gejala dan cara pengobatan yang berbeda-beda.

Sekali lagi Gangguan jiwa adalah masalah kesehatan yang memengaruhi bagaimana seseorang berpikir, berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain secara signifikan

Berikut adalah beberapa jenis gangguan jiwa yang umum terjadi:

  • Depresi: Gangguan jiwa yang membuat suasana hati seseorang menjadi sedih terus-menerus atau perasaan terlalu bahagia yang berlebihan
  • Gangguan Bipolar: Gangguan ini ditandai dengan perubahan mood yang naik turun. Mood yang meningkat (manik/mania/hipomanik) ditandai dengan ide-ide kebesaran, energi yang berlebih, banyak bicara, tidak butuh tidur, banyak ide, dan sering melakukan perilaku yang berisiko.
  • Skizofrenia: Gangguan ini ditandai dengan adanya halusinasi (gangguan persepsi panca indera), delusi/waham (keyakinan yang salah, tidak sesuai realita/logika), gangguan pada pikiran, pembicaraan dan perilaku serta emosi yang tidak sesuai
  • Gangguan Kecemasan: Gangguan ini membuat seseorang merasa cemas atau takut secara berlebihan dalam situasi tertentu.
  • Gangguan Kepribadian: Seseorang dengan gangguan kepribadian cenderung memiliki pola pikir, perasaan, atau perilaku yang berbeda dari kebanyakan orang pada umumnya.
  • Gangguan Psikotik: Gangguan ini ditandai dengan adanya gejala psikotik seperti halusinasi dan delusi/
  • Obsessive-Compulsive Disorder (OCD): Gangguan ini membuat seseorang memiliki pikiran obsesif dan melakukan tindakan kompulsif untuk mengurangi kecemasannya.
  • Gangguan Tidur: Gangguan tidur dapat berupa sulitnya tidur tepat waktu, sering mimpi yang aneh, tidur yang kurang nyenyak, dan merasa tidak bergairah setelah bangun tidur.
  • Gangguan Makan: Gangguan makan adalah gangguan jiwa serius yang membuat perilaku makan seseorang terganggu

Beberapa jenis gangguan jiwa dapat sangat berbahaya jika tidak diobati dengan benar seperti psikopat dan anxietas

Mitos Tentang Gangguan Jiwa

Berikut adalah beberapa mitos yang beredar tentang gangguan jiwa:

  • Gangguan Jiwa Disebabkan Karena Kepribadian yang Lemah: Salah satu mitos gangguan jiwa yang paling sering dijumpai adalah penderita gangguan jiwa dianggap sebagai orang dengan kepribadian lemah yang tidak mampu menghadapi masalah. Realitanya, berbagai penelitian ilmiah membuktikan bahwa penyakit jiwa dapat terjadi karena pengaruh kombinasi berbagai faktor seperti genetik, lingkungan, dan kebiasaan hidup.
  • Hanya Terjadi Pada Orang Dewasa: Mitos ini sangat berbahaya karena dapat menghambat deteksi dini dan pengobatan yang tepat pada anak-anak dan remaja yang mengalami gangguan jiwa. Menurut RS Soewandhi Surabaya, sekitar 20% anak-anak dan remaja mengalami masalah kesehatan mental.
  • Depresi Berarti Sedih: Depresi bukan hanya sekadar sedih atau murung sesaat. Depresi adalah kondisi kesehatan mental yang serius dan mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan.
  • Pengidap Gangguan Jiwa Tidak Bisa Menjalani Hidup Normal: Banyak orang yang mengira bahwa pengidap gangguan jiwa tidak bisa menjalani hidup normal seperti orang lainnya. Padahal, dengan pengobatan yang tepat dan dukungan sosial yang memadai, pengidap gangguan jiwa bisa menjalani hidup normal seperti orang lainnya.
  • Orang dengan Gangguan Jiwa Tandanya Lemah: Orang dengan gangguan jiwa seringkali dianggap sebagai orang yang lemah atau tidak mampu menghadapi masalah. Padahal, orang dengan gangguan jiwa sama saja dengan orang lainnya dan membutuhkan dukungan sosial untuk sembuh.

Mengatasi Mitos Tentang Gangguan Jiwa

Mitos-mitos tentang gangguan jiwa dapat menyebabkan stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan gangguan jiwa. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengatasi mitos-mitos tersebut agar masyarakat lebih memahami tentang kondisi kesehatan mental.

Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi mitos tentang gangguan jiwa:

  • Edukasi Masyarakat: Pendidikan tentang kesehatan mental harus dimulai sejak dini agar masyarakat lebih memahami tentang kondisi kesehatan mental dan mengatasi stigma yang terkait dengan gangguan jiwa. Pendidikan ini dapat dilakukan melalui kampanye sosial, seminar, dan program edukasi di sekolah.
  • Meningkatkan Akses Terhadap Layanan Kesehatan Mental: Meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan mental dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan deteksi dini pada gangguan jiwa. Pemerintah dan lembaga kesehatan dapat meningkatkan jumlah fasilitas kesehatan mental dan memperluas jangkauan layanan kesehatan mental.
  • Menghilangkan Stigma Terhadap Gangguan Jiwa: Stigma terhadap gangguan jiwa dapat menghambat orang untuk mencari bantuan dan pengobatan yang tepat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghilangkan stigma terhadap gangguan jiwa dengan cara mengedukasi masyarakat dan memperluas jangkauan layanan kesehatan mental.
  • Mendorong Dukungan Sosial: Dukungan sosial sangat penting bagi pengidap gangguan jiwa untuk sembuh. Keluarga, teman, dan masyarakat dapat memberikan dukungan sosial yang memadai agar pengidap gangguan jiwa merasa didukung dan tidak merasa sendirian.
  • Meningkatkan Kesadaran Diri: Meningkatkan kesadaran diri tentang kondisi kesehatan mental dapat membantu kita untuk mengenali gejala-gejala gangguan jiwa pada diri sendiri atau orang lain. Dengan meningkatkan kesadaran diri, kita dapat lebih cepat mencari bantuan dan pengobatan yang tepat.

Untuk mengatasi mitos tentang gangguan jiwa, kita perlu melakukan edukasi masyarakat, meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan mental, menghilangkan stigma terhadap gangguan jiwa, mendorong dukungan sosial, dan meningkatkan kesadaran diri tentang kondisi kesehatan mental. Dengan cara ini, kita dapat membantu masyarakat untuk lebih memahami tentang kondisi kesehatan mental dan mengatasi stigma yang terkait dengan gangguan jiwa. 


NAMA PENULIS : 

  • ASMAWATI ANSAR
  • ARON DJAWA NDAPA KALI
  • MELANIA ISABELA ANJELINA MNANU
  • QOUTHONIE ARYA PUTRI
  • PENINA BANOET
  • SRIWATI MAU WENI
  • MARTINUS TARI KAKA














LihatTutupKomentar

Total Pageviews