-->

Mitos dan Fakta Gangguan Jiwa: Tidak Hanya Terjadi pada Orang dengan Masalah Kesehatan Jiwa Sejak Kecil

Gangguan ji​​wa atau masalah k​​esehatan mental​​ adalah topik yang​​ masih dianggap tab​​u oleh sebagian besar​​ masyarakat. B​​anyak mitos dan​​ kesalahpahaman yang​​ beredar tentang​​ gangguan jiwa, salah​​ satunya adalah​​ bahwa gangguan ji​​wa hanya terjadi pada​​ orang yang memiliki​​ masalah kejiwaan se​​jak kecil. 

Sebagian besar masyarakat beranggapan gangguan jiwa atau masalah kejiwaan baru bisa teridentifikasi ketika seseorang sudah remaja atau beranjak dewasa. Namun, bisakah ini teridentifikasi sejak masa anak-anak? Ternyata, jawabannya bisa. Ada beberapa gejala yang bisa teridentifikasi ketika seseorang masih bayi.

Hal ini dapat dipengaruhi dari pola tidur yang kurang tepat dan suasana hati yang sering berubah, misalnya anak yang sering sekali menangis sejak masih bayi. Jangan dilupakan, cara orangtua memperlakukan anak pun turut berpengaruh. Bahkan, ini menjadi penyebab yang lebih besar dibandingkan dengan yang lainnya.

Namun, mengidentifikasi gangguan jiwa pada anak bukan menjadi hal yang mudah. Pasalnya, anak berbeda dari orang dewasa, dalam hal perubahan fisik, mental, dan emosional dari perkembangan dan pertumbuhan yang terjadi secara alami. Mereka sedang dalam proses belajar cara beradaptasi, mengatasi, dan bersosialisasi dengan orang lain di lingkungan sekitar.

Tanda Gangguan Jiwa pada Anak

Masalah kejiwaan pada sang buah hati sering ditandai dengan munculnya masalah perilaku dan emosi. Beberapa di antaranya seperti tidak mau sekolah, pemarah, tantrum, cengeng, sering mengompol, sering mimpi buruk, sulit belajar, gangguan berkomunikasi, muncul tanda keterbelakangan mental, hingga disleksia atau kesulitan membaca. Ini yang perlu dikenali sejak dini oleh orangtua.

Sebenarnya, tak sedikit orangtua yang menyadari adanya perubahan tersebut pada anak, bahkan sejak ia masih belia. Sayangnya, mereka baru membawa sang buah hati untuk terapi setelah ia menunjukkan perilaku atau gejala yang mengganggu, misalnya, membanting benda, lebih mudah marah, hingga ringan tangan.

Gangguan Jiwa yang Sering Terjadi pada Anak

Ada beberapa jenis gangguan jiwa yang bisa menyerang anak, yaitu.

  • Gangguan kecemasan. Anak dengan gangguan jiwa ini merespons hal atau situasi tertentu dengan ketakutan dan kecemasan yang berlebihan. Biasanya, terjadi peningkatan detak jantung dan sering berkeringat.
  • Gangguan perilaku. Anak dengan masalah ini cenderung menentang aturan dan menimbulkan gangguan, seperti misalnya kenakalan di sekolah.
  • Gangguan belajar dan komunikasi. Anak dengan gangguan ini memiliki masalah dalam menyimpan dan memroses informasi yang ia terima, serta menghubungkan ide dan pemikiran yang dimiliki.
  • Gangguan afektif yang berkaitan dengan suasana hati. Gangguan ini melibatkan perasaan sedih berkelanjutan atau suasana hati yang berubah dengan cepat. Ini termasuk depresi dan bipolar. Diagnosis yang lebih baru disebut gangguan disregulasi suasana hati, kondisi masa anak-anak dan remaja yang melibatkan iritabilitas kronis atau persisten dan sering menunjukkan kemarahan yang meledak-ledak.

Tanpa adanya perawatan, banyak gangguan mental berlanjut hingga dewasa dan menyebabkan masalah di semua aspek kehidupan. Mereka yang hidup dengan gangguan jiwa yang tidak segera diatasi berisiko tinggi mengalami berbagai hal yang cenderung membahayakan nyawa, seperti penyalahgunaan narkoba dan alkohol, perilaku kekerasan, hingga keinginan untuk mengakhiri hidup alias bunuh diri.

Mitos Gangguan Jiwa

Beberapa mitos yang seringkali berkembang di masyarakat tentang gangguan jiwa antara lain:

  • Gangguan Jiwa Disebabkan Karena Kepribadian yang Lemah : Mitos ini menyatakan bahwa orang yang memiliki gangguan jiwa dianggap sebagai orang dengan kepribadian lemah yang tidak mampu menghadapi masalah. Padahal, berbagai penelitian ilmiah membuktikan bahwa penyakit jiwa dapat terjadi karena pengaruh kombinasi berbagai faktor, seperti genetik, lingkungan, dan pengalaman hidup.

  • Gangguan Jiwa Hanya Terjadi pada Orang dengan Masalah Kesehatan Jiwa Sejak Kecil : Mitos ini menyatakan bahwa gangguan jiwa hanya terjadi pada orang yang memiliki masalah kesehatan jiwa sejak kecil. Padahal, gangguan jiwa dapat terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia atau latar belakang.

  • Gangguan Jiwa Tidak Bisa Sembuh Total : Mitos ini menyatakan bahwa orang dengan gangguan jiwa tidak bisa sembuh total dan harus minum obat seumur hidup. Padahal, banyak penderita gangguan jiwa yang sembuh total setelah mendapatkan perawatan dan dukungan yang tepat.

  • Orang dengan Gangguan Jiwa Berisiko Melakukan Kekerasan : Mitos ini menyatakan bahwa orang dengan gangguan jiwa berisiko melakukan kekerasan. Padahal, fakta menunjukkan bahwa penderita gangguan jiwa justru lebih sering menjadi korban kekerasan.

  • Gangguan Jiwa Berhubungan dengan Kurang Iman atau Ibadah : Mitos ini menyatakan bahwa gangguan jiwa sering kali dikaitkan dengan ranah keimanan seseorang. Padahal, kurang beriman atau beribadah tidak selalu menjadi penyebab gangguan jiwa pada seseorang.

Fakta Gangguan Jiwa

Beberapa fakta tentang gangguan jiwa antara lain:

  • Gangguan Jiwa Dapat Terjadi pada Siapa Saja : Gangguan jiwa dapat terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia atau latar belakang. Faktor risiko yang dapat mempengaruhi terjadinya gangguan jiwa antara lain genetik, lingkungan, dan pengalaman hidup.

  • Gangguan Jiwa Dapat Terlihat Sejak Anak-Anak : Tanda-tanda gangguan jiwa pada anak-anak dapat terlihat sejak dini, seperti tidak mau sekolah, pemarah, tantrum, cengeng, sering mengompol, sering mimpi buruk, sulit belajar, dan lain sebagainya.

  • Penderita Gangguan Jiwa Membutuhkan Perawatan dan Dukungan yang Tepat : Penderita gangguan jiwa membutuhkan perawatan dan dukungan yang tepat untuk membantu mereka sembuh dan pulih dari kondisi kesehatannya. Perawatan tersebut dapat berupa psikoterapi, obat-obatan, atau kombinasi keduanya.

  • Orang dengan Gangguan Jiwa Tidak Berisiko Melakukan Kekerasan : Faktanya, orang dengan gangguan jiwa justru lebih sering menjadi korban kekerasan di masyarakat. Data menyebutkan bahwa orang dengan gangguan jiwa berisiko sepuluh kali lebih besar untuk menjadi korban kekerasan di masyarakat.

  • Penderita Gangguan Jiwa Bisa Sembuh Total : Banyak penderita gangguan jiwa yang sembuh total setelah mendapatkan perawatan dan dukungan yang tepat. Pemulihan mengacu pada proses di mana orang dapat hidup, bekerja, belajar, dan berpartisipasi penuh dalam komunitas mereka. Ada lebih banyak perawatan, layanan, dan sistem dukungan komunitas yang tersedia saat ini untuk membantu penderita gangguan jiwa dalam proses pemulihan mereka.

Penyebab Gangguan Jiwa

Gangguan jiwa dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:

  • Faktor Genetik : Beberapa jenis gangguan jiwa dapat diturunkan dari orang tua ke anak, seperti skizofrenia dan bipolar.

  • Faktor Lingkungan : Lingkungan tempat seseorang tumbuh dan berkembang juga dapat mempengaruhi terjadinya gangguan jiwa. Misalnya, lingkungan yang tidak stabil atau penuh tekanan dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan jiwa.

  • Faktor Pengalaman Hidup : Pengalaman hidup yang traumatis atau stres dapat memicu terjadinya gangguan jiwa. Misalnya, kehilangan orang yang dicintai atau mengalami kekerasan fisik atau seksual.

Pencegahan Gangguan Jiwa

Beberapa cara untuk mencegah terjadinya gangguan jiwa antara lain:

  • Mengelola Stres : Stres dapat memicu terjadinya gangguan jiwa. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan cara yang sehat, seperti berolahraga, meditasi, atau melakukan hobi yang disukai.

  • Menjaga Kesehatan Fisik : Kesehatan fisik yang baik juga dapat membantu mencegah terjadinya gangguan jiwa. Penting untuk menjaga pola makan yang sehat, tidur yang cukup, dan berolahraga secara teratur.

  • Membangun Hubungan Sosial yang Sehat : Membangun hubungan sosial yang sehat dengan keluarga dan teman-teman juga dapat membantu mencegah terjadinya gangguan jiwa. Dukungan sosial dari orang-orang terdekat dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.

Gangguan jiwa bukanlah hal yang hanya terjadi pada orang dengan masalah kesehatan jiwa sejak kecil. Gangguan jiwa dapat terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia atau latar belakang. Ada banyak mitos dan kesalahpahaman tentang gangguan jiwa yang masih berkembang di masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui fakta-fakta tentang gangguan jiwa agar kita bisa lebih memahami kondisi kesehatan mental dan memberikan dukungan yang tepat bagi penderita gangguan jiwa.


PENULIS

MAHASISWA STIKES NUSANTARA KUPANG

  • Yohanis Jowa Dairu
  • Ningsi Adina Sete
  • Rosvina Rada Rengu
  • Hamu Eti Ana Ngguna
  • Meriana Nodu Weru
  • Maria V. Naitkafun

LihatTutupKomentar

Total Pageviews