-->

Mengapa Kita Menikmati Kesulitan Orang Lain? Psikologis Membongkar Alasannya

Ketika kita melihat orang lain mengalami kesulitan, mengapa kita merasa senang atau bahkan terhibur? Fenomena ini dikenal sebagai "schadenfreude" atau kegembiraan atas kesulitan orang lain. Namun, apa yang sebenarnya membuat kita menikmati kesulitan orang lain?

Schadenfreude adalah kata bahasa Jerman yang menggambarkan rasa senang atau kepuasan yang kita rasakan ketika melihat orang lain mengalami kesulitan atau kegagalan. Fenomena ini menarik perhatian para psikolog untuk mempelajari alasan psikologis mengapa seseorang menikmati kesulitan orang lain. 

Fenomena ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan ketidakpercayaan dalam hubungan sosial, terutama jika seseorang sering merasa senang melihat kesulitan orang lain. Schadenfreude juga dapat memperburuk hubungan sosial jika seseorang mengejek atau merendahkan orang lain yang mengalami kesulitan. Selain itu, schadenfreude juga dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang, terutama jika seseorang merasa senang melihat orang lain menderita. 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa schadenfreude dapat terjadi karena adanya perasaan iri atau kecemburuan terhadap orang yang sukses atau bahagia. Selain itu, schadenfreude juga dapat terjadi karena adanya perasaan superioritas atau merasa lebih baik daripada orang yang mengalami kesulitan. Namun, schadenfreude juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan hubungan sosial seseorang. 

Ketika kita melihat orang lain mengalami kesulitan, kita juga mungkin merasa lebih baik tentang diri kita sendiri dan merasa lebih unggul, ia merasa lebih baik dan lebih kuat daripada orang tersebut. Hal ini dapat memberikan rasa puas dan kepuasan pada dirinya sendiri. 

Selain itu ada juga faktor empati yang terbalik. Beberapa orang mungkin merasa kesulitan untuk merasakan empati terhadap orang lain, dan justru merasa senang melihat orang lain menderita. Hal ini dapat terjadi karena mereka merasa bahwa orang lain pantas menderita karena kesalahan atau kekurangan mereka.

Namun, perlu diingat bahwa perilaku ini tidak sehat dan dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, penting untuk memahami alasan psikologis di balik perilaku ini dan mencari cara untuk mengatasi dorongan tersebut. Para psikolog menyarankan untuk menghindari perilaku ini. Kegembiraan atas kesulitan orang lain bisa merusak hubungan sosial dan membuat kita terlihat tidak empatik.

Dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh tantangan, penting untuk membangun empati dan solidaritas dengan orang lain. Dengan memahami alasan psikologis di balik kegembiraan atas kesulitan orang lain, kita dapat lebih memahami diri kita sendiri dan membangun hubungan sosial yang lebih sehat dan positif.

Untuk menghindari schadenfreude dalam hubungan sosial, ada beberapa cara yang dapat dilakukan seperti : 

  • Pertama, penting untuk membangun empati dan saling mendukung dalam hubungan sosial. Dengan memahami perasaan dan kesulitan orang lain, kita dapat menghindari rasa senang melihat orang lain mengalami kesulitan atau kegagalan. 
  • Kedua, hindari perbandingan sosial yang berlebihan. Perbandingan sosial yang berlebihan dapat memicu rasa iri hati dan schadenfreude. 
  • Ketiga, fokus pada kebaikan dan keberhasilan orang lain. Dengan menghargai keberhasilan orang lain, kita dapat menghindari rasa senang melihat orang lain gagal atau mengalami kesulitan.
  • Keempat, hindari perilaku yang merendahkan atau mengejek orang lain yang mengalami kesulitan. Hal ini dapat merusak hubungan sosial dan memperburuk situasi. 
Dengan menghindari perilaku yang merugikan diri sendiri dan orang lain, kita dapat membangun hubungan sosial yang sehat dan positif. selain itu, Terapi perilaku kognitif (CBT) juga dapat membantu seseorang terhindar dari keputusan yang didorong oleh keinginan dan emosi yang tidak relevan. CBT dapat meningkatkan kemampuan menghadapi ketidakpastian dan mengurangi rasa cemas. 

Memahami mekanisme psikologis yang mendasari perilaku belanja kita juga dapat membantu mengurangi rasa cemas pada masa mendatang. Kesulitan orang lain seharusnya tidak menjadi hiburan bagi kita. Dengan memahami alasan psikologis di balik perilaku ini, kita dapat mencari cara untuk mengatasi dorongan tersebut dan membangun hubungan yang lebih sehat dengan orang lain.

LihatTutupKomentar

Total Pageviews